Pekanbaru (Riaunews.com) – Perseteruan antara mantan Presiden RI Joko Widodo dengan PDIP makin seru.
Hal ini turut mendapat sorotan dari Direktur Eksekutif Nagara Institut Akbar Faisal.
Mantan politikus Partai Hanura dan Nasdem ini memberi kode bocoran kepada warganet bawwa penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto akan berbuntut panjang.
“Ternyata akan panjang urusannya. Kita lihat apakah benar kerumitan di masa lalu itu benar akan diurai dari sini. Segera gelar tikar,” cuit Akbar Faizal @akbarfaizal68, Selasa (24/12/2024).
Ternyata akan panjang urusannya. Kita lihat apakah benar kerumitan di masa lalu itu benar akan diurai dari sini. Segera gelar tikar.
— Akbar Faizal (@akbarfaizal68) December 24, 2024
Netizen yang membaca postingan tersebut langsung memberi respon.
Baca Juga: Semua Saksi tak Melihat Ijazah asli Jokowi, Eggi Sudjana: JPU Harus Bisa Hadirkan
“Perang Baratayudha dimulai siap2 ujungnya ada yg keok gak atau berujung damai,” tulis @zrep2024.
Sementara netizen yang lain memberi umpan apakah PDIP berani membongkar kasus ijazah palsu dan siapa sebenarnya fufufafa.
“Dimulai dari ijazah & fufufafa,” balas @Zenmaximus3Zen.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Sekjen PDIP Hasto Kristianto sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku yang sebenarnya terjadi pasca Pemilu 2019 lalu.
PDIP kemudian merespon bahwa Jokowi berada di balik layar penetapan tersangka oleh KPK.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy.
Sebabnya, kata Ronny, Hasto belakangan kerap melontarkan kritik tajam terhadap dugaan kesewenang-wenangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pesta demokrasi lima tahunan.
“Terutama karena Sekjen DPP PDI Perjuangan tegas menyatakan sikap-sikap politik partai menentang upaya-upaya yang merusak demokrasi, konstitusi, juga terhadap cawe-cawe, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power di penghujung kekuasaan mantan Presiden Joko Widodo,” kata Ronny.
Baca Juga: Info Orang Dalam: Prabowo Sempat Marah Gegara Cuitan Fufufafa?
Ronny berpendapat bahwa alasan utama penetapan Hasto sebagai tersangka lebih kepada motif politik, terutama terkait sikap politik tegas yang diambil PDIP.
Ronny mengungkapan, Hasto secara konsisten menyuarakan penolakan terhadap upaya-upaya yang merusak demokrasi, konstitusi, serta penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power, khususnya di akhir masa jabatan Jokowi.
Sikap politik tegas tersebut, menurut Ronny, tampak jelas ketika PDIP memecat sejumlah kader yang dianggap merusak demokrasi dan konstitusi, tindakan yang diambil hanya seminggu lalu.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.