Jumat, 3 Mei 2024

BPOM Sita Berbagai Merek Kopi ‘Perkasa’, Ini Bahayanya

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kopi Jangan, salah satu minuman kemasan ‘perkasa’ yang disita BPOM karena justru membahayakan bagi kesehatan.

Jakarta (Riaunews.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini menyita jamu dalam bentuk produk kopi yang mengandung bahan kimia obat (BKO).

Produk tersebut disita lantaran diklaim sebagai ‘produk herbal’ atau ‘jamu kuat’, yang sebenarnya dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan. Berikut bahaya dan jenis jamu kuat-kopi ‘perkasa’ temuan BPOM.

Beberapa merek produk yang disita BPOM seperti Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.

Kepala BPOM, Penny Lukito mengatakan, produk kopi yang dikategorikan sebagai kopi ‘perkasa’ ini kerap dikonsumsi untuk menambah stamina dan keperkasaan pria.

Berdasarkan temuan BPOM, bahan kimia obat Sildenafil Citrate menjadi salah satu komponen dalam produk kopi ‘perkasa’. Menurut Penny, Sildenafil Citrate merupakan, bahan kimia yang biasanya digunakan untuk terapi disfungsi ereksi yang penggunaanya harus sesuai resep dokter.

Jika dikonsumsi secara berkala tanpa aturan dan pantauan dari ahli, bahan kimia obat ini justru bisa meningkatkan risiko bagi kesehatan, termasuk disfungsi ereksi hingga kematian.

“Bahan kimia obat Sildenafil Citrate itu bisa dimasukkan ke kopi, biasanya untuk memberikan efek meningkatkan stamina pria. Padahal, jamu itu tidak seharusnya memberikan efek cespleng atau instan,” kata Penny dalam webinar yang diselenggarakan oleh BPOM, Selasa (5/4/2022).

Lebih lanjut, Penny mengungkapkan, efek lain dari Sildenafil Citrate adalah mual, diare, wajah merah, ruam kulit hingga jantung berdetak.

Bahkan jika minuman jamu yang mengandung bahan kimia obat ini dikonsumsi terus menerus bisa menyebabkan kematian.

“Efeknya bisa sampai serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan overdosis yang bisa mematikan,” ujar Penny.

BPOM lantas meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli produk jamu dengan embel-embel herbal dan efek instan. Jika salah, alih-alih mendapatkan manfaat, ini justru bisa memberi efek buruk kesehatan.

“Periksa komposisi, rutin periksa obat atau jamu yang masuk warning di BPOM, kita sudah ada daftarnya dimasukan ke website resmi kita,” tegas Penny.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *