Mengenai sikap resisten pemerintah terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (HRS), Pengasuh pondok pesantren Al-Bahjah, Habib Yahya Zainul Ma’arif memberikan komentar.
Ulama asal Blitar tersebut menuturkan, bahwa apa yang dituntutkan HRS kepada pemerintah tidak muluk-muluk dan mengarah pada kebaikan.
Bagi Habib Yahya, HRS hanyalah menuntut agar segala bentuk kemungkaran dan kezaliman dihapuskan dari kehidupan sosial, politik, dan agama di Indonesia.
“Yang diminta Habib Rizieq dan FPI di beberapa tempat meminta agar kemungkaran di sana-sini dihentikan.” ujarnya lewat tayangan berjudul, Tanggapan Buya Yahya tentang Penolakan dan Hinaan terhadap Habib Rizieq Shihab – Buya Yahya Menjawab yang diunggah di kanal Youtube Al-Bahjah TV, Senin 23 November 2020.
Dalam video berdurasi 20 menit 43 detik itu, Habib Yahya mengatakan bahwa apa yang dilakukan HRS tidak lain adalah demi membasmi kemungkaran dan menegakkan keadilan.
Ia menegaskan, jika seluruh tuntutan HRS terhadap pemerintah adalah demi tegaknya kebaikan bersama, bukan berisi sesuatu yang melanggar norma agama.
“Menghentikan sesuatu yang membahayakan umat. Bagaimana kemungkaran tidak terus merebak, kemudian bagaimana keadilan bisa ditegakkan,” tegasnya.
“Jujur anda, apa sih yang diminta, Habib Rizieq tidak minta Pulau untuk pesta, jabatan jadi apa yang diminta? Kalau yang diminta baik kenapa kita bingung, yang diminta baik kok. Selama ini, permintaan Habib Rizieq bukanlah sesuatu yang melanggar norma agama, khususnya norma agama Islam,” imbuhnya.
Dengan begitu, langkah-langkah HRS seharusnya senantiasa didukung, bukan malah mendapat perlawanan. Kecuali jika memang bertentangan atau melanggar norma agama, maka tidak masalah jika dilawan.***