![Fadli Zon](https://riaunews.com/wp-content/uploads/2020/07/fadli-zon-dpr-ri.jpg)
Jakarta (Riaunews.com) – Tindakan Komandan Korem Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi mendatangi Habib Bahar Bin Smith di pondok pesantrennya yang berada di Bogor turut mendapat perhatian dari politisi yang terkenal kritis, Fadli Zon.
Anggota DPR RI asal Partai Gerindra ini menilai TNI telah melewati batas dan seharusnya TNI memahami tupoksinya.
Baca Juga:
- Danrem Datangi Ponpes Habib Bahar, Refly: Bahaya Kalau TNI Masuk ke Wilayah Sipil
- Pesantren Habib Bahar Diteror, Dikirimi 3 Kepala Anjing oleh OTK
- Mengaku Penguasa Wilayah, Danrem Surya Kencana Datangi Habib Bahar, Ada Apa?
“Seharusnya Aparat TNI bisa memahami tupoksinya. Jelas telah melewati batas,” kata Fadli Zon dari Twitter @fadlizon yang dikutip pada Sabtu (1/1/2022).
Seharusnya aparat TNI bisa memahami tupoksinya. Jelas telah melewati batas. https://t.co/ZI9SpIRTnB
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 31, 2021
Ia mengatakan demikian setelah melihat sebuah pemberitaan media daring di mana Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun turut menyoroti kejadian tersebut.
“Sepertinya kita harus buka-buka buku lagi ya ini. Antara peran militer atau TNI dan peran sipil atau polisi. Karena kalau TNI masuk ke wilayah sipil itu berbahaya. Karena mereka itu aparat yang dipersenjatai. Karena itu, mereka tak boleh masuk ke wilayah sipil,” ucap Refly.
Pada video yang beredar, TNI AD yang diketahui Danrem 061 Surya Kencana Brigjen Achmad Fauzi menemui Bahar.
Dalam pembicaraaan itu mengarah pada agar Bahar segera ke Polda Jabar. Dilihat dari sebagian video itu Bahar mengenakan kaos putih berjaket.
“Saya punya prinsip, bapak punya prinsip. Kita hidup dengan prinsip,” kata Bahar dari video yang beredar.
Perwira TNI itu diduga meminta Habib Bahar untuk datang ke Polda Jawa Barat dalam rangka diminta keterangan.
Bahar menjawab dirinya pasti datang karena sebagai warga negara yang baik.
“Kalau saya bukan warga negara yang baik. Saya sudah pergi. Saya sudah kabur. Ini nggak. Saya laki-laki. Setiap ada masalah pasti saya hadapi,” ujar Habib Bahar.
Perwira TNI itu meminta Habib Bahar agar menjaga kalimatnya dalam ceramah. Sebab, tidak semua orang setuju dengan maksud penceramah berambut panjang tersebut.
Habib Bahar menegaskan setiap ceramah dirinya selalu menjaga kalimat. Dia lalu bertanya tujuan perwira TNI dan sejumlah anggota TNI mendatanginya.
“Sekarang saya tanya urusannya ada apa?” kata Habib Bahar.
“Saya hanya menyampaikan pesan. Dari saya selaku penguasa wilayah,” ujar perwira TNI itu.***