Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo melarang jajarannya untuk membeli alat rapid test dan PCR virus corona dari luar negeri. Jokowi mengatakan saat ini Indonesia tak perlu impor karena telah mampu memproduksi sendiri alat tes Covid-19 tersebut.
“(Belanja) PCR juga dalam negeri. Kita sekarang sudah bisa buat PCR. Rapid test beli dalam negeri, karena kita bisa membuat semuanya. Jangan ada lagi beli dari luar. Apalagi hanya masker, banyak kita produksinya,” ujar Jokowi saat rapat terbatas soal serapan anggaran 7 Juli lalu yang videonya diunggah ke Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (8/7/2020).
Baca: Ombudsman: Rapid test Covid-19 jadi komoditas bisnis
Jokowi meminta para menteri mempercepat belanja untuk segera menyerap anggaran terkait penanganan virus corona. Ia menekankan agar belanja dibeli dari dalam negeri.
Selain mendorong pembelian obat-obatan, mantan wali kota Solo itu juga meminta pembelian Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis dari dalam negeri.
“Termasuk obat-obatan, kalau perlu stok nggak apa-apa, tapi stok obat dalam negeri. APD, 17 juta produksi kita. Per bulan. Padahal kita pakainya hanya 4-5 juta,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar kementerian seperti Kementerian Pertahanan hingga Kepolisian juga mengerem belanja dari luar. Jokowi menuturkan, agar kementerian/lembaga yang tak terkait dengan penanganan kesehatan di tengah pandemi tetap belanja dari dalam negeri.
“Saya titip, beli produk dalam negeri. Misal di Kemenhan, bisa saja beli di DI, Pindad, PAL, yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash APBN. Saya kira Pak Menhan (Prabowo) juga lebih tahu mengenai ini,” tutur Jokowi.
“Kepolisian juga sama. Saya kira belanja-belanja yang dulu ke luar rem dulu. Belanja produk kita agar ekonomi kena trigger memacu growth kita, pertumbuhan kita,” lanjutnya.
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.