Kamis, 28 November 2024

PKS: New normal jangan sampai abnormal lagi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mewanti-wanti pemerintah agar berhati-hati dalam berencana menjalankan the new normal atau tatanan kehidupan normal yang baru di tengah pandemi virus corona (covid-19).

Dia menerangkan pemerintah harus menyiapkan data pendukung yang baik sebelum menjalankan rencana tersebut agar penerapannya di masyarakat tidak menjadi sebuah hal yang abnormal, sebagaimana terjadi di kebijakan-kebijakan pemerintah sebelumnya.

“Jangan sampai yang muncul the new abnormal, karena dari awal pemerintah terkesan abnormal,” kata HNW saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (18/5/2020).

Baca: Pemerintah tak umumkan lagi, jumlah kasus positif Covid-19 kini jadi rahasia

Dia menilai pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak fokus dalam menangani pandemi virus corona sejak awal. Menurut HNW, rencana melaksanakan the new normal tanpa data pendukung yang valid menunjukkan ketidaksiapan pemerintah.

Wakil Ketua MPR itu menyayangkan rencana tersebut dimunculkan tanpa melaksanakan proses pemeriksaan terkait virus corona terhadap masyarakat secara masif lebih dahulu.

HNW mengatakan gelombang kedua pandemi virus corona di Indonesia sangat mungkin terjadi di Indonesia. Pasalnya, kata dia, negara yang memiliki data bagus dalam penanganan pandemi virus corona seperti Korea Selatan, China, dan Jepang pun disinyalir mulai mengalami gelombang kedua beberapa waktu lalu.

Baca: Konser amal corona ala BPIP tuai hujan kritik

“[Potensi gelombang kedua] sangat ada. Negara bagus dalam penanganan ini Korea Selatan, China, Jepang itu terjadi second wave. Di Indonesia yang diperiksa belum sampai 1 persen dari penduduk, terus yang belum diperiksa jangan-jangan mereka kelompok tidak bergejala itu,” tutur HNW.

HNW menyarankan pemerintah harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dibandingkan ekonomi dalam membuat kebijakan terkait pandemi virus corona. Menurutnya, ekonomi tidak akan bisa bergerak bila masyarakat tidak sehat dan selamat dari pandemi virus corona.

“Apapun kebijakan berikutnya harus dipikirkan ekonominya juga tapi kesehatan dan keselamatan rakyat nomor satu. Kalau rakyat tidak sehat, enggak ada gunanya ekonomi. Kalau rakyat terpapar dan rumah sakit enggak mampu karena banyak yang kena itu ekonomi juga enggak ada gunanya,” ucap HNW.

Baca: Gubri imbau shalat Idul Fitri di rumah, namun pusat perbelanjaan boleh buka

Sebelumnya, Pemerintah bersiap menjalankan the new normal di tengah pandemi virus corona (covid-19). Untuk itu, saat ini pemerintah mulai menyusun skenario pelonggaran PSBB sebelum menjalankan.

“Pak Presiden menekankan kita bersiap siaga menjalani era normal baru, kehidupan normal baru. Kita ada dalam situasi yang beda dari normal sebelumnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferensi pers yang ditayangkan online, Senin (18/5).

“Kita hadapi suasana lingkungan kita, sudah bersama-sama Covid-19 ini,” tambahnya.

Muhadjir mengatakan Jokowi telah meminta agar pelonggaran PSBB ini dikaji sebelum menjalani the new normal. Kajian benar-benar harus dilakukan dengan cermat dan terukur agar tidak mengambil langkah yang keliru.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan