Prabowo: Orang Terlalu Pintar Kadang Tidak Menjadi Apa-apa

Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Antara)

Majalengka (Riaunews.com) – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku kebijakannya selama enam bulan kepemimpinannya masuk akal. Menurut dia, orang yang terlalu pintar, terkadang tidak menjadi apa-apa.

Prabowo mengatakan itu di sela kunjungan kerja ke Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2024).

“Saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” kata Prabowo.

Lantas, ia pun bertanya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman hingga Menko Pangan Zulkifli Hasan. Prabowo mempertanyakan asal-usul pendidikan mereka.

Dia menuturkan tiga pejabat itu bukan lulusan dari universitas luar negeri.

“Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan. Oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung,” ujar Prabowo.

“Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, Anda nggak ke Oxford?,” lanjut Prabowo.

Prabowo menyadari bahwa orang pintar dibutuhkan untuk membangun negeri. Namun, kata dia, orang yang memiliki akal sehat dan mencintai rakyatnya lebih dibutuhkan oleh negara.

“Kita butuh orang-orang pintar, banyak. Tapi, yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *