London (Riaunews.com) – Proses peralihan kepemilikan Newcastle United dari Mike Ashley ke konsorsium Arab Saudi yang didukung Pangeran Mohammed Bin Salman, dipastikan berlanjut. Premier League sudah ketuk palu dan memberikan izin kepada broker Amanda Staveley untuk melanjutkan negosiasi.
Belakangan, proses pembelian Newcastle memang terkendala dengan berbagai macam masalah non teknis. Isu pelanggaran HAM yang menyelimuti Pangeran Salman, dipakai sejumlah pihak untuk menggagalkan pembelian Newcastle.
Baca: Jika disetujui, Newcastle United akan memiliki bos paling tajir di Liga Inggris
Sejumlah pihak itu meminta Premier League bertindak. Pun, Staveley menunggu kebijakan Premier League terkait kontroversi yang mereka hadapi.
Dilansir Viva, karena Premier League fokus dalam proses pematangan skema kelanjutan kompetisi akibat pandemi virus corona COVID-19, masalah Newcastle dipinggirkan terlebih dulu.
Dan, ketika skema Proyek Restart sudah selesai dimatangkan, barulah Premier League meninjau proses pembelian Newcastle.
Baca: Dikenal sebagai klub tajir, Manchester City tak potong gaji pemain
Setelah ditelisik, dalam proses pembelian Newcastle, tak ada keanehan sama sekali. Maka dari itu, The Sun menyatakan proses peralihan kepemilikan Newcastle bisa dilanjutkan.
Dengan demikian, fans Newcastle bisa bersorak, klub kesayangannya akan jadi kaya raya macam Manchester City. Bahkan, bisa lebih kaya karena ternyata uang yang dimiliki Pangeran Salman lebih banyak ketimbang Sheikh Mansour, pemilik ManCity.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.