Jakarta (Riaunews.com) – Kepala Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief berangan-angan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan pengetatan atau lockdown secara nasional.
Dalam agan-angan itu juga, Andi Arief berandai-andai pemerintah memberikan bantuan tunai per minggu.
Hal itu disampaikan Andi Arief di akun Twitter-nya yang dibagikan kepada wartawan, seperti dilihat Jumat (23/7/2021). Jika Presiden Jokowi meniru angan-angannya, Andi Arief menyebutnya sebagai keputusan besar.
“Saya, Jokowi Presiden RI. Memutuskan upaya besar dilakukan dg “lockdown Nasional” 4 minggu. Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 jt rakyat terdampak diberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya gak pelit sama rakyat,” kata Andi Arief.
“CONTOH Keputusan besar,” tegasnya.
Saya, Jokowi Presiden RI. Memutuskan upaya besar dilakukan dg “lockdown Nasional” 4 minggu. Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 jt rakyat terdampakdiberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya gak pelit sama rakyat.
CONTOH Keputusan besar
— andi arief (@Andiarief__) July 22, 2021
Angan-angan Andi Arief ini juga dibarengi dengan contoh keputusan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang akan me-lockdown Papua pada Agustus yang akan datang. Lukas Enembe merupakan kader senior Partai Demokrat.
“Dalam mengatasi pandemi yang sebesar saat ini slogan NKRI harga mati ternyata gak cocok. Mungkin negara federal jauh lebih sigap. Saya menaruh hormat cara Gubernur Papua Lukas Enembe yang memilih lockdown, saat rejim Jokowi bingung,” ujar Andi Arief.
“Cuma lockdown yang bisa menghentikan mata rantai penularan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, selama ini pemerintah menerapkan sejumlah pengetatan dalam penanganan pandemi Corona. Istilah pengetatan itu dimulai dari PSBB, PPKM mikro, PPKM darurat, hingga PPKM level 4 seperti sekarang ini.***