Minggu, 27 Oktober 2024

Insinyur Iron Dome Ungkap Kelemahan Sistem Pertahanan Israel

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sistem pertahanan iron dome Israel. (Foto: Reuters)

Jakarta (Riaunews.com) – Iron Dome adalah salah satu sistem andalan Israel untuk mencegat rudal dari Hamas, Hizbullah, maupun Iran. Bersama sistem Arrow dan David’s Sling, teknologi tersebut membuat Israel cukup mampu bertahan dari gempuran lawannya. Masalahnya untuk berapa lama?

Dikutip dari Detikcom, belum lama ini, Iran menembakkan sekitar 180 rudal balistik ke area Israel, yang diklaim sebagian besar berhasil dicegat. Namun, beberapa rudal mendarat di beberapa pangkalan angkatan udara dan dekat markas Mossad, meski menurut IDF tak menyebabkan kerusakan signifikan.

Selain Iron Dome, sistem seperti David’s Sling dan Arrow 2 serta Arrow 3 mencegat rudal jarak menengah dan jauh.

“Kami menggunakan David’s Sling untuk mencegat roket dari Lebanon, dan Arrow 3 untuk melawan rudal balistik dari Iran. Ini bukan hanya Iron Dome. ini adalah jaringan sistem yang bekerja bersama,” cetus Brigjen Doron Gavish.

Namun demikian, serangan Iran membuktikan pertahanan Israel ternyata dapat ditembus. Menurut Wall Street Journal seperti dilihat Selasa (8/10/2024) citra satelit menunjukkan rentetan rudal balistik Iran lolos dari pertahanan udara Israel meski hanya menyebabkan kerusakan terbatas.

Serangan Iran di masa mendatang dapat menimbulkan konsekuensi lebih serius jika menargetkan infrastruktur sipil atau daerah padat penduduk. Serangan Iran tak mengakibatkan korban jiwa, tapi menunjukkan rudalnya menyebabkan kerusakan besar pada tiga pangkalan udara Israel.

“Rentetan serangan hari Selasa hanya terdiri dari sekitar 180 rudal balistik yang jauh lebih cepat, salah satu serangan terbesar dalam sejarah peperangan. Analis mengatakan bahwa sebagian besar adalah rudal balistik Iran paling modern, Fattah-1 dan Kheibar Shekan,” sebut WSJ.

“Semakin cepat rudal, makin sulit mencegatnya, itu fisika sederhana,” kata Ulrich Kuhn, periset di Institute for Peace Research and Security Policy. Jauh lebih sulit untuk bertahan melawan rudal balistik, dan terlebih lagi jika ada banyak rudal yang menyerang.

Gambar satelit pangkalan udara Nevatim di Israel selatan, yang menjadi tempat jet tempur F-35, menunjukkan 32 rudal Iran berhasil mengenai perimeter pangkalan. Itu menurut analisis profesor Jeffrey Lewis di Institut Studi Internasional Middlebury.

“32 rudal adalah banyak. Kita telah membesar-besarkan gagasan tentang efektivitas pertahanan udara. Kita memiliki gagasan budaya populer bahwa pertahanan rudal jauh lebih efektif atau tersedia daripada sebenarnya,” katanya.

Untuk mencegat rudal balistik jarak menengah Iran, Israel mengandalkan Arrow 2 dan Arrow 3. Ada kemungkinan sistem Arrow gagal berfungsi sesuai harapan.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 20 ribu rudal ditembakkan dari Gaza dan Lebanon, membuat sistem pertahanan Israal terus tertekan. “Saat mendesain Iron Dome, kami tidak membayangkan ia harus berfungsi seperti ini. Sistem itu dibuat untuk jangka pendek, bukan setahun,” kata ujar Hilla Haddad Chmelnik, insinyur kedirgantaraan yang mengaku berperan penting dalam mengembangkan Iron Dome.

Beberapa bulan terakhir, sebagian roket musuh lolos dari pertahanan, menyebabkan kerusakan di Israel utara.”Tidak ada pertahanan sempurna. Kenyataannya, semakin lama perang berlangsung, semakin besar tekanan pada sistem,” tambahnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *