New York (Riaunews.com) – Bekerja di Twitter selama ini banyak dikatakan cukup rileks. Bahkan ada kebijakan sebagian karyawan boleh kerja dari rumah atau WFH sampai kapan pun. Hal itu bisa berubah saat nanti Elon Musk memegang kendali.
Twitter selama ini banyak disebut salah satu perusahaan yang seimbang bagi karyawan dalam bekerja dan menjalani kehidupannya. Namun semua itu bisa jadi nanti akan menjadi masa lalu dan para karyawan Twitter bakal kaget.
Di bawah kepemimpinan Elon Musk, perusahaan Tesla dan SpaceX dikenal cukup angker. Dikenal sebagai pekerja keras dan bahkan kadang tidur di pabrik, Elon Musk dikabarkan amat penuntut pada para pegawainya.
Bahkan saat ada kebijakan tutup kantor di California saat pandemi Corona melanda, Elon Musk memprotesnya. Di masa silam, ia juga dilaporkan hobi membentak karyawan.
Buku mengenai Elon Musk dan Tesla berjudul Power Play: Tesla, Elon Musk and the Bet of the Century oleh jurnalis Wall Street Journal, Tim Higgins memuat berbagai ‘borok’ Elon Musk, walau tentu masih perlu dibuktikan kebenarannya.
Salah satunya membahas Elon yang suka marah-marah pada karyawan Tesla, bahkan sumpah serapah. Walaupun mereka beban kerjanya tinggi dan sering lembur, Elon tidak mau sampai ada komplain karena dia juga bekerja keras.
“Aku bisa saja berada di pulau pribadiku dengan para supermodel telanjang dan minum-minum, tapi aku tidak melakukannya,” katanya, seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, Jumat (29/4/2022).
Pada tahun 2016, dia murka pada seorang eksekutif yang meminta karyawan Tesla diberi waktu istirahat. “Aku juga ada di pabrik dan bekerja sangat keras, jadi aku tidak mau mendengar tentang seberapa keras orang lain di pabrik ini bekerja,” ucapnya.
Jika pekerjaan karyawan dianggapnya kurang beras, Elon Musk tak segan membentak. Dikisahkan Higgins bahwa Musk pernah mendamprat tim engineer Tesla satu demi satu karena menganggap pekerjaan mereka seperti sampah. “Who the f*** you are,” teriaknya.
Pada seorang manajer, Elon Musk pernah merasa tidak puas dengan pekerjaannya sehingga memarahinya juga. “Kupikir kemarin aku sudah memecat kamu,” ucapnya. Tak salah jika karyawan Twitter merasa cemas.***