Pekanbaru (Riaunews.com) – Untuk mengatasi hoaks tentang perang Russia – Ukraina yang terus bergejolak, Twitter akan memberikan tanda peringatan untuk cuitan yang dianggap misinformasi. Isi peringatan tersebut adalah pemberitahuan pada pengguna bahwa informasi tersebut telah melanggar ketentuan Twitter.
Selain itu, Twitter juga akan lebih awas terhadap kicauan yang dianggap misinformasi bagi organisasi kemanusiaan ataupun sumber-sumber terpercaya lainnya. Label peringatan ini lebih ditargetkan pada akun dengan profil tinggi di twitter seperti akun publik figur, akun yang memiliki verifikasi oleh Twitter (centang biru), dan akun pemerintahan serta organisasi besar. Label tersebut juga difokuskan untuk informasi yang dinilai dapat membahayakan publik.
Walaupun diberi peringatan, tapi pengguna lainnya masih bisa melihat dan mengirimkan komentar pada tweet tersebut. Sebagai pengingat, pada saat hendak mengirimkan komentar, tidak dierkomendasikan oleh Twitter serta tidak bisa di re – tweet. Yoel Roth selaku selaku Kepala Keamanan dan Integritas Twitter mengatakan bahwa ini langkah terbaik untuk memerangi hoaks dan misinformasi, namun tetap menjunjung dan melindungi kebebasan bersuara di Twitter.
Dilansir dari KompasTekno , penindakan ini di klaim Twitter tidak untuk melabeli kedua belah pihak yang masih bersitegang. Namun hanya langkah perusahaan untuk mengatasi hoaks dan misinformasi. “kita tidak bermaksud untuk mengkotak – kotakkan warga sipil kedua belah pihak di medan perang. Kebijakan kami justru fokus pada kekeliruan informasi yang bisa berbahaya bagi publik, terlepas darimana asalnya dan siapa penyebarnya”. Tambah Yoel Roth.
Penulis: Ananda Pratama Fitriandi