Selatpanjang (Riaunews.com) – Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil kembali mengungkapkan rasa ketidakpuasannya atas kepemimpinan pasangan gubernur dan wakil gubernur Riau Syamsuar – Edi Natar yang memasuki tahun ke-4.
Bupati Adil blak-blakan menyatakan ketidakpuasannya saat diminta tanggapan oleh wartawan.
“Tidak (puas, red),” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Cakaplah, Jumat (3/3/2023).
Salah satu hal yang paling diingat Adil adalah terkait kemiskinan ekstrem di Kepulauan Meranti. Meski menjadi daerah paling miskin di Riau, namun upaya pengentasan yang diharapkan tak ada dari Provinsi Riau.
“Tidak mau bantu daerah miskin ekstrem. Cuma bicara-bicara saja,” lanjutnya.
Dari data yang ada, jumlah penduduk miskin ekstrem di Riau mencapai 147, 6 ribu jiwa.
Dengan rincian kabupaten yang paling tertinggi tingkat penduduk miskin ekstrem adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan 11,3 persen atau 21,11 ribu jiwa. Sementara terendah adalah Kota Dumai dengan 0,52 persen, atau 1.063 jiwa.
Untuk keluar dari miskin ekstrem, Bupati Adil dan sejumlah pejabat mendatangi sejumlah kementerian untuk mendapatkan solusi tepat.
Februari 2023 kemarin, setidaknya ada tiga kementerian yang dikunjungi, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Perdagangan. Beberapa usulan pun sudah Pemkab Meranti persiapkan untuk dibahas bersama kementerian.
Perihal miskin ekstrem ini, menjadi perhatian khusus. Presiden Jokowi saja menargetkan miskin ekstrem harus 0 di tahun 2024. Target tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seusai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Jokowi.
Miskin ekstrem, sesuai definisi dari Bank Dunia adalah kondisi pengeluaran penduduk per hari di bawah 1,90 dollar AS PPP (purchasing power parity), atau sekitar Rp28.500.***
