Jakarta (Riaunews.com) – Polisi menetapkan George Sugama Halim (GSH), anak bos toko roti di Jakarta Timur sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap karyawan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan George ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan sejumlah barang bukti dan hasil gelar perkara.
“Dilakukan gelar perkara maka penyidik Satreskrim Polres Metro Jaktim telah menetapkan GSH sebagai tersangka,” kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Ade Ary menyebut dalam perkara ini George dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun.
Baca Juga: Begini Kronologi Penangkapan George Sugama Halim yang Coba Kabur ke Sukabumi
Disampaikan Ade Ary, hingga saat ini George masih belum dimintai keterangan oleh penyidik usai ditangkap pada Senin dini hari tadi.
“Saat ini pemeriksaan berlangsung karena masih menunggu tim penasihat hukum,” ucap dia, sebagaiamana dilansir CNN Indonesia.
Sebelumnya, seorang anak bos toko roti berinisial GSH di Penggilingan, Jakarta Timur diduga menganiaya karyawannya, seorang perempuan berinisial D.
D mengaku penganiayaan sudah terjadi berulang kali hingga memutuskan melapor ke polisi. Alih-alih takut, tutur dia, pelaku justru berkata korban tidak bisa memenjarakannya.
Puncaknya terjadi pada Kamis (17/10), saat itu pelaku meminta D mengantarkan pesanan makanannya. Namun, D menolak lantaran tengah bekerja dan juga hal tersebut bukan bagian dari tugasnya.
Pelaku lantas mengamuk hingga melakukan penganiayaan. D dilempar menggunakan beberapa barang termasuk kursi hingga membuat kepala korban bocor.
“Akhirnya setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank, dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya,” kata dia.
“Setelah saya dilempari barang di situ, bapaknya pelaku narik saya dan suruh saya pulang tapi tas dan HP saya masih tertinggal. Di dalam pas saya mau ambil tas dan HP saya, di situ saya dilempari lagi pakai kursi berkali-kali akhirnya saya kabur dan terpojok tidak bisa ke mana-mana,” sambungnya.
D kemudian melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke pihak berwajib pada Jumat (18/10). Setelah hampir dua bulan, barulah polisi menangkap pelaku di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.