Jakarta (Outsiders) – Untuk lebih memahami aturan dalam melaksanakan tugas, khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Royal Australian Navy (RAN) gelar kegiatan Subject Matter Expert Exchange (SMEE) UNCLOS bertempat di Wisma Elang Laut, Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
SMEE UNCLOS merupakan tindak lanjut dari pertemuan 12th Navy to Navy Talk yang diselenggarakan September 2019 lalu. Sementara pembahasan penting yang menjadi diskusi kedua angkatan laut dua negara ini adalah pemahaman tentang kegiatan di ZEE yang diperbolehkan dalam UNCLOS, hak dari Kapal Perang untuk melakukan latihan militer atau tindakan-tindakan lain di ZEE negara lain dan penegakan hukum di beberapa Zona wilayah Laut, termasuk Hot Pursuit.
Dalam pembahasan juga diangkat topik status imunitas kapal perang termasuk personel yang ada di atasnya, pengaturan tentang lintas dan Alur Laut Kepulauan, terutama pada lintas transit serta pemahaman mendalam tentang definisi atau pengertian dari normal mode kapal atas air, kapal Selam dan pesawat Udara.
Dibawah pimpinan Laksamana Pertama TNI Kresno Buntoro, S.H., LLM.,PhD., TNI AL menghadirkan 11 perwira dan satu orang akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Pajajaran, Bandung, RA Gusman Siswandi, S.H., LLM., PhD.
Sementara RAN mengutus 5 Perwira dipimpin Director General Australian Defence Force Legal Services Commodore Peter Bowers didamping Profesor Robin Wamer dari Australian National Centre for Oceans Resources and Security at The University of Wollongong serta Atase Angkatan Laut Australia, Captain Matt Brown.
Editor : Pepen
Sumber : Dispenal AL