Jumat, 25 Oktober 2024

Bahlil Lahadalia Sabet Gelar Doktor dalam Waktu 20 Bulan, UI Disorot Netizen

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendapat gelar Doktor dari Universitas Indonesia. (Foto: Kompas)

Jakarta (Riaunews.com) – Universitas Indonesia saat ini menjadi sorotan warganet.

Penyebabnya adalah polemik memberikan gelar Doktor pada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia yang menempuh studi doktoral (S3) dalam jangka waktu hanya 20 bulan.

Seperti diketahui, Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan doktoral program studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI).

Ketua Umum Partai Golkar itu kini resmi menyandang gelar doktor usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Rabu (16/10/2024).

Adapun karya disertasinya berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.”

Setelah melewati penilaian, Bahlil akhirnya lulus dan mendapatkan predikat cumlaude atau dengan pujian.

Kendati begitu, waktu yang ditempuh Bahlil dalam menyelesaikan studi doktoral itu menimbulkan keraguan.

Pasalnya, beban studi program doktor umumnya ditempuh selama sekitar 3-5 tahun.

Namun berbeda dengan Bahlil yang justru hanya menyelesaikan dalam waktu 1 tahun 8 bulan.

Terlebih lagi, Bahlil disibukkan dengan pekerjaannya sebagai Menteri dan pimpinan partai.

Alhasil, sejumlah warganet di media sosial X memberikan reaksi atas hal tersebut.

“6 tahun saya berjuang susah payah. Tak terhitung brp kali asam lambung kambuh krn stres nyusun disertasi untuk meraih gelar Doktor di Kampus UI tercinta. Eh ada orang bisa meraih gelar Doktor selama 20 bulan di UI. Rasanya sakit nyesak bgt hati ini,” tulis @UmarSyadatHsb__

“Kalau pada bisa kelar S3 di @univ_indonesia kurang dari 2 tahun mah, @LPDP_RI buka banyak-banyak aja beasiswa ke sana. Jadi murah dan bisa cepat panen doktor,” tulis @sofiesyarief.

“Kalau dosen pernah ikut nyusun borang akreditasi prodi, pasti tahu betapa kompleks & ketat prosedur prkuliahan/ujian. Trus liat beliau tiba-tiba sudah sidang terbuka (berati lulus tertutup) dalam wktu singkat, jadi kpikiran,buat apa sih kita bangun sistem pendidikan tinggi. Bubarin aja lah,” tulis @milikandi.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *