Texas (Riaunews.com) – Rahmatuzzahrah Hayatina, seorang pelajar asal Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, meraih prestasi cemerlang di Amerika Serikat. Prestasi yang diraih juara ketiga pada ajang Family Career And Comunity Leader (FCCLA) yang berlangsung Valley Mills High School, Texas.
“Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan dari keluarga dan masyarakat di Kabupaten Bengkalis, Ara mendapat juara tiga. Ajang tersebut digelar 14 Februari 2020,” ungkap Rahmatuzzahrah Hayatina, Ahad (16/2/2020), dilansir Media Center Riau.
Atas prestasi yang diraih ini, selanjutnya pada April 2020 mendatang, Ara akan mengikuti ajang lebih tinggi yakni tingkat state.
Gadis yang akrab disapa Ara ini memang telah berada di negeri Paman Sam sejak 29 Juli 2019 lalu. Dia mengikuti program Kenndy Lugar Youth Exchange & Study (KL YES), program beasiswa penuh yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kepada siswa SMA atau sederajat untuk tinggal dengan keluarga Amerika, dan bersekolah di SMA setempat selama satu tahun.
Dikatakan Ketua Forum Anak Kecamatan Pinggir ini, Jumat 14 Februari 2020, dirinya mengikuti kegiatan Family Career And Comunity Leader (FCCLA) Valley Mills High School yang merupakan organisasi sekolah di kota Valley Mills.
Jenis perlombaan yang dikuti Public Policy Advocate level tiga. Saat tampil di ajang bergengsi itu, Ara membahas tema tentang rokok, dengan studi kasus yang terjadi di Indonesia, serta penyelesaianya.
Saat itu, Ara mempresentasikan 55 slide, dengan jumlah waktu yang sangat terbatas yakni 10 menit. Meskipun demikian, Ara mampu menjawab beberapa pertanyaan yang dilemparkan para juri.
“Alhamdulillah Ara bisa jawab setiap pernyataan yang ditanya oleh juri,” ungkapnya.
Saat ditanya mengapa tema yang diambil pada ajang bergengsi tersebut mengangkat tentang rokok.
Menurutnya, berbekal dari pengalaman selama bergabung dalam Forum Anak di Kecamatan Pinggir, dirinya melihat adanya fenomena merokok menjadi sebuah kebiasaan di Indonesia, bahkan sudah merambah ke anak-anak.
Mengenai persiapannya untuk tampil di ajang bergengsi itu, putri pasangan Masdar dan Umi Masrorotin ini menjelaskan bahwa dirinya dibimbing Mrs. Kimberly Jones.
“Jadi sejak awal semester (Januari) Ara mulai membuat materi yang akan digunakan dan dibantu oleh beliau,” terangnya.
Saat pertama ingin tampil di depan ratusan peserta, Ara mengaku tidak yakin menang, karena bersaing dengan seluruh native American dengan bahasa Inggris tidak perlu diragukan lagi.
“Rasanya sulit bagi Ara untuk berbicara bahasa Inggris dengan formal menggunakan grammar. Meski selama Indonesia, Ara selalu berbicara saat sosialisasi Forum Anak, namun dalam Bahasa Indonesia, tapi tidak didepan native American dan menggunakan Bahasa Inggris,” ujarnya.***