Senin, 25 November 2024

Rektor Unri Bentuk TPF Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dosen Pada Mahasiswi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Rektor Unri, Aras Mulyadi.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Rektor Universitas Riau (Unri) Prof Aras Mulyadi buka suara terkait dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi. Aras mengatakan telah membentuk tim pencari fakta (TPF).

“Kami sudah membentuk tim pencari fakta yang akan menindaklanjuti peristiwa sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku, dengan tetap mengedepankan asas presumption of innocence (praduga tak bersalah),” kata Aras kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).

Tim itu akan mencari kebenaran terkait testimoni dugaan pelecehan yang disampaikan mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Unri itu. Aras juga menjamin pihaknya memberi perlindungan terhadap korban.

“Dalam kaitan dengan korban, Rektor akan memberikan perlindungan sebagaimana diatur dalam Permen Ristekdikti Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi,” kata Aras.

Awal Mula Kasus Mencuat

Dilansir Detikcom, kasus ini mencuat setelah video mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Unri angkatan 2018 mengaku dicium dosen pembimbing di kampus. Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat dirinya mengikuti bimbingan skripsi.

“Kronologinya, terjadi pada 27 Oktober lalu, hari Rabu, sekitar pukul 12.30 WIB,” kata mahasiswi tersebut.

Dosen pembimbingnya merupakan Dekan FISIP, SH. Dia mengatakan SH sempat bertanya soal kehidupan sehari-harinya dan tiba-tiba mengucap ‘I love you’.

“Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tak nyaman, seperti ‘I love you’ dan membuat saya terkejut,” ucapnya.

Saat mahasiswi itu akan pamit, katanya, SH tiba-tiba memegang tangannya. SH disebut tiba-tiba mendekat dan mencium pipi kiri serta kening si mahasiswi itu.

“Mana bibir, mana bibir,” begitulah ucapan dosen tersebut ditirukan si mahasiswi.

“Saya lemas, ketakutan, dan saya dorong. Lalu beliau mengatakan ‘Ya sudah kalau tidak mau’. Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar,” katanya.

Mahasiswi itu datang pada Jumat (5/11). Dia didampingi rekan dan keluarganya untuk melapor di SPKT Polresta Pekanbaru.

Ibu korban terlihat menyusul ke Polresta sekitar 30 menit kemudian. “Mohon doanya,” ucap ibu korban sembari masuk ke ruang SPKT.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *