Yogyakarta (Riaunews.com) – Korban tewas dalam peristiwa susur sungai dalam kegiatan pramuka SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman bertambah menjadi tujuh orang, dan masih ada tiga orang lagi yang belum ditemukan.
Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Wahyu Pristiawan mengatakan, korban terakhir ditemukan tadi malam sekitar pukul 00.00 WIB.
“Untuk korban meninggal ketujuh ditemukan jam 00.00 WIB lewat,” kata Wahyu, Sabtu (22/2/2020), dikutip Republika.
Tujuh korban meninggal dunia yakni Sovie Aulia dari Sleman, Arisma asal Sleman, Nur Azizah dari Sleman, Latifa asal Sleman, Khoirunisa dari Turi, Evita Putri L asal Turi, dan Faneza Dida dari Sleman. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi luka-luka dan 216 orang terkonfirmasi selamat.
Sedangkan tiga siswa yang masih belum ditemukan itu atas nama Yasinta Bunga asal Dadapan, Zahra Imelda warga Wonokerto, serta Nadine Fadilah dari Donokerto.
Menurut Pristiawan, pencarian terhadap tiga korban akan dilanjutkan kembali pada Sabtu (22/2) pagi pukul 07.00 WIB.
Sebagaimana diketahui ratusan siswa SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman terseret arus banjir di Sungai Sempor, Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/2/2020).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan peristiwa itu terjadi saat kegiatan Pramuka dengan agenda susur sungai, Jumat, sekitar pukul 15.30 WIB.
Mereka yang tergabung dalam kegiatan pramuka merupakan kelas 7 dan 8 dari SMP Negeri 1 Turi. Sebanyak 257 orang mengikuti kegiatan penyusuran Sungai Sempor tanpa melihat kondisi cuaca.***