Susi Pudjiastuti Sarankan Pemerintah Keruk Sedimen Untuk Meninggikan Pantura, Bukan Diekspor

Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kebijakan Presiden Joko Widodo kembali membuka keran ekspor pasir laut, dianggap sebagai sebuah keputusan yang kurang bijak oleh sebagian masyarakat, terutama mereka yang peduli dengan lingkungan.

Termasuk salah satunya dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurutnya, pasir atau sedimen (sesuai dengan apa yang diucapkan Jokowi) atau apapun disebutnya sangat penting untuk keberadaan kita.

“Bila kita mau ambil pasir/ sedimen pakelah untk meninggikan wilayah Pantura Jawa dll yg sudah parah kena abrasi dan sebagian sudah tenggelam,” tulis Susi Pudjiastuti di media sosial X lewat akun @susipudjiastuti, Rabu (18/9/2024).

Ditambahkan oleh pemilik maskapai penerbangan Susi Air ini, pemerintah seharusnya mengembalikan tanah, daratan dan sawah-sawah rakyat di pantai utara Jawa (Pantura) yang kondisinya makin mengkhawatirkan.

“BUKAN DIEKSPOR!!” tegasnya.

Seelumnya, Presiden Joko Widodo membantah telah membuka izin ekspor pasir laut. Ia pun menjelaskan bahwa ekspor yang dibuka adalah sedimen laut yang mengganggu alur jalannya kapal.

“Sekali lagi, itu bukan pasir laut ya, yang dibuka, adalah sedimen. Sedimen yang mengganggu alur jalannya kapal,” kata Presiden Jokowi usai meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Center di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (17/9/2024).

Jokowi menuturkan, sedimentasi air laut berbeda dengan pasir laut meskipun wujudnya sama-sama berbentuk pasir.

“Sekali lagi, bukan (pasir laut), nanti kalau diterjemahkan pasir beda loh ya, sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir. Tapi (yang diekspor) sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen,” tegas Presiden Jokowi.*** (ILVA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *