Jakarta (Riaunews.com) – Tak adanya sponsor dari BUMN dan promosi massif dari Kemenparekraf di ajang Formula E 2022 dinilai banyak pihak sebagai perlawanan tak nyata kepada Anies Baswedan yang menjadi sosok capres potensial di Pilpres 2024.
Beberapa hari terakhir masyarakat memang menyoroti tak adanya promosi tentang Formula E dari sosok Sandi Uno sebagai Menparekraf, hal berbeda saat ajang MotoGP Mandalika kemarin.
Ada yang menilai jika sebenarnya Sandi tertekan, karena dianggap menerima tekanan pihak lain untuk tidak mempromosikan Formula E di Jakarta.
“Setelah saya scroll banyak, ternyata benar bang @sandiuno sama sekali tdk mempromosikan ajang balap Formula E, tapi waktu MotoGP Mandalika beda, bisa pilah pilih gitu promosi pariwisata ya, haha, apa DKI bukan bagian dari Indonesia ya, atau takut ditegur istana hehe,” tulis akun Aly Bima.
Kedekatan dengan Anies Baswedan yang pernah berjuang bersama di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu dinilai akan retak.
“Akhirnya ‘terpisah’ di pagelaran Formula E hehe,” tulis akun Dimas Prakoso Akbar, Juru Bicara Muda PAN dan Founder Komunitas RuangSandi, yang menebak hubungan keduanya.
Memang belum ada konfirmasi langsung dari Sandi Uno sebagai Menparekraf, hingga akhirnya membuat spekulasi semakin menguat, adanya tekanan kepada mantan Wagub DKI Jakarta tersebut.
“Harusnya @sandiuno support All Jakarta E Prix 2022, ini menyangkut tanggung jawab di Kementerian Pariwisata, namun rupanya ada indikasi Sandi patuh dan taat dengan MENKO di atas ya,” tebak akun Rangga E.
Begitu juga dengan absennya sponsor dari perusahaan BUMN, hingga hitungan hari Formula E digelar, belum ada satu pun perusahaan plat merah mengucurkan dana promosinya.
Padahal secara tegas Ahmad Sahroni, anggota DPR RI Partai NasDem yang dipercaya menjadi ketua pelaksana mengatakan ini event Indonesia, bukan event politik. Sehingga seluruh masyarakat harus mendukung penyelenggaraan Formula E 2022.***