Selasa, 26 November 2024

Musni Umar: Buzzer yang cari nafkah dengan menista ulama dan cendekiawan adalah pekerjaan tercela

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. (Foto: Twitter)

Jakarta (Riaunews.com) – Keberadaan buzzer bayaran atau dikenal dengan istilah buzzeRp dinilai sebagai perbuatan tercela.

Sebab, tak sedikit lontaran yang digaungkan para buzzer tersebut di media sosial kerap menista para tokoh, termasuk ulama yang harusnya dihormati.

Baca: Tanggapan Fadli Zon atas cuitan RR yang sebut buzzer Jokowi sampah demokrasi: Itu mata pencarian ekonomi kreatif

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar dalam menanggapi satire Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang menyebut buzzer sebagai mata pencaharian ekonomi kreatif.

“Sangat tercela pekerjaan buzzer yang mencari nafkah dengan menista, menfitnah, dan menjelekkan ulama dan cendekiawan yang menasihati penguasa,” kritik Musni Umar di akun Twitternya, Senin (8/6/2020).

Yang paling nyata, para buzzer kerap kali menyerang pihak-pihak pengritik kebijakan pemerintah yang saat ini berkuasa. Padahal menurut Musni Umar, kritik penting disampaikan agar pemerintahan berjalan sesuai dengan mandat yang diberikan rakyat.

Baca: Pernyataan Jubir Luhut terkesan rendahkan buruh Tanah Air

“Kritik terhadap penguasa adalah nasihat supaya tidak salah dalam mengelola kekuasaan yang diberikan oleh rakyat melalui Pemilu,” tutup Musni yang juga seorang sosiolog ini.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *