Jumat, 29 November 2024

Tak lagi garang, Gubernur Sultra justru bersyukur ratusan TKA China masuk meski corona belum berakhir

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Gubernur Sulawesi Tenggara, ALi Mazi, saat berjumpa dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Kendari (Riaunews.com) – Tidak seperti yang diperlihatkannya pada akhir April 2020 silam yang menolak dengan tegas rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, saat ini justru mempersilakan para TKA tersebut berbondong-bondong ke daerahnya.

Alasan Ali Mazi adalah, pihaknya sudah memastikan ratusan tenaga kerja asing asal China sudah memenuhi segala persyaratan.

Baca: Jubir Luhut kembali perjelas rencana 500 TKA China ke Sultra

Bagi gubernur, kedatangan mereka tidak perlu dipersoalkan karena telah memenuhi persyaratan dari pemerintah pusat dan diperbolehkan masuk ke Konawe walau pandemi virus corona belum berakhir

“Mereka datang kembali, karena semua persyaratannya sudah dipenuhi. Ini kan produk perusahaan PMA [Penanaman Modal Asing]. Semua persyaratan itu diterbitkan oleh pemerintah pusat, bukan di sini,” kata Ali Mazi di Kendari, Selasa (16/6/2020).

Maka, menurut dia, semua pihak perlu menjaga harmonisasi agar tenaga kerja, pengangguran, dan kemiskinan bisa diatasi. Menurut Ali Mazi, di balik datangnya para pekerja asing itu, ini adalah suatu “kesyukuran” karena menandakan perusahaan-perusahaan internasional datang untuk berinvestasi.

“Dan investasinya tidak tanggung-tanggung, Rp42 triliun. Kita punya APBD saja cuma Rp4,2 triliun. Nah kita harus jaga. Apalagi mereka sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku di republik kita,” lanjut Gubernur.

Walau kedatangan mereka nanti terjadi di tengah pandemi virus corona, Ali Mazi menyarankan agar semua pihak tetap mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19.

Baca: Soal 5.000 TKA China di Morowali, Luhut: Mereka yang paham teknologi

“Kita turuti peraturan saja, pakai masker, jaga jarak. Masak karena covid tidak ada orang yang kerja, semua akan mati kelaparan kalau tidak kerja. Apalagi sekarang kan sudah new normal. Tapi bukan berarti kita sewenang-wenang. Semua kita atur. Yang penting segala sesuatu itu dikerjakan dengan penuh keikhlasan. Jangan kita saling curiga,” lanjut Gubernur.

Di tahap awal, TKA yang masuk dipastikan mencapai 146 orang, yang merupakan tenaga ahli untuk memasang alat produksi di perusahaan smelter nikel di Kabupaten Konawe. pihak perusahaan mengungkapkan para TKA itu merupakan tenaga ahli yang akan memasang alat kontruksi mesin di 33 tungku produksi. Nantinya mereka akan kembali ke China setelah enam bulan bekerja di Konawe, seperti yang diungkapkan oleh Indrayanto, Manajer External Affairs PT VDNI.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama DPRD pernah sepakat menolak rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Baca: Surati Jokowi, Gubernur dan DPRD Sultra kompak tolak kedatangan 500 TKA China

TKA dari China itu rencananya akan bekerja di perusahaan pemurnian nikel (smelter) PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) di Morosi, Kabupaten Konawe.

“Meskipun rencana kedatangan TKA tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat dan sudah melalui mekanisme protokol Covid-19, namun suasana kebatinan masyarakat di daerah belum ingin menerima kedatangan TKA,” ujar Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Rabu (29/4/2020).

Karena itu, Ali Mazi berharap rencana kedatangan TKA China itu ditunda. Hal itu untuk menghindari adanya reaksi masyarakat seperti yang terjadi beberapa waktu lalu saat kedatangan 49 tenaga kerja asing.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan