Jakarta (Riaunews.com) – Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan sindiran keras kepada pendemo yang membakar spanduk bergambar pentolan FPI Rizieq Shihab.
Ia menyebut massa yang membakar spanduk tersebut lebih mengutamakan kekerasan daripada menyuarakan suara mereka.
Baca: Kecam aksi pembakaran foto Habib Rizieq, Umat Islam Poso minta pelaku ditangkap
Pernyataan tersebut disampaikan Yunarto melalui cuitan di Twitter, pada Rabu (29/7/2020).
“Yang bakar bendera Rizieq Shihab TOLOL-nya juga gak ketulungan, gak usah percaya sama yang teriak bela keberagaman/demokrasi tapi pas demo yang dipakai otot sama api, bukan pake otak,” tulis Yunarto Wijaya.
Yang bakar bendera Rizieq Shihab TOLOL-nya juga gak ketulungan, gak usah percaya sama yg teriak bela keberagaman/demokrasi tapi pas demo yang dipake otot sama api, bukan pake otak…
— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) July 29, 2020
Sebagian warganet setuju dengan pernyataan Yunarto. Namun mereka meminta agar pelaku yang membakar spanduk bergambar Rizieq Shihab itu ditelusuri lebih dahulu.
“Setuju. Harusnya polisi tangkap orang-orang itu. Indonesia tak butuh pembela anarkis macam gitu,” komentar @216yussuf.
Baca: Buntut penginaan dan perobekan foro Habib Rizieq, massa datangi rumah Boedi Djarot
Beberapa netizen lain punya pendapat yang berbeda. Mereka merasa aksi pembakaran spanduk tersebut adalah upaya untuk memancing konflik horizontal.
“Ada dua kemungkinan sih TOLOL-nya nggak ketulungan atau sebaliknya PINTER dan JAHAT-nya yang nggak ketulungan, karena akibat aksi ini, sekarang minoritas mulai dipojokkan,” ujar @winwannur.
“Kelihatannya sudah pada tahap pancing-memancing supaya timbul ricuh, konflik horizontal dst … yang waras jangan ikut-ikutan terpancing,” kata @PoerwoSuratno.***
Sumber: Gelora
Editor: Ilva
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.