Pekanbaru (Riaunews.com) – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau menyiapkan tiga pola untuk sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Tiga pola itu diharapkan menjadi solusi ditengah wabah Covid-19.
Kepala Disdik Riau Zul Ikram, mengaku sejauh ini pihaknya belum ada kebijakan baru untuk mengatasi persoalan yang dikeluhkan orang tua siswa.
“Solusinya masih seperti yang kemarin. Kitakan polanya tidak hanya daring, tapi ada learning, blended learning. Jadi ada tiga pola yang bisa dipilih siswa,” kata Zul Ikram, Selasa (4/8/2020).
Lebih lanjut Zul Ikram menjelaskan, jika siswa tidak memiliki fasilitas belajar melalui pola daring, maka anak yang sangkutan masih bisa datang ke sekolah.
“Karena setiap sekolah kita stanby-kan guru, untuk menyampaikan bahan tugas dan mengumpulkan tugas siswa,” ujarnya.
Dengan begitu, sebut Zul Ikram, jika siswa ada keterbatasan di fasilitas dan kouta pada pola belajar daring. Maka bisa menggunakan pola kedua atau ketiga.
“Jadi siswa bisa mengantar tugas yang diberikan guru di sekolah,” cetus Zul Ikram.
Ditanya apakah dana Bosda bisa digunakan sekolah untuk sistem daring, Zul Ikram mengatakan kalau dari Bosda petukjuk teknis belum sampai ke sana.
Namun, kata Zul Ikram, kalau anggaran Bosnas memang kebijakannya sudah dibuat oleh pemerintah untuk memfasilitasi guru untuk mentransfer pembelajaran.
Baca: Jika disetujui, Pekanbaru terapkan belajar di sekolah SD-SMP mulai Agustus
“Itu memang ada Permendikbudnya. Tapi yang untuk siswa saya lihat dulu Permendikbudnya. Yang jelas ada ruang yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran daring, karena sekarang semua serba virtual,” jelasnya.
Disamping itu, Zul Ikram menyatakan sejauh ini pihaknya belum ada menerapkan siswa belajar tatap muka, dan masih belajar di rumah.
“Apalagi sekarang kasus Covid-19 di Riau tambah naik. Jadi kita belum ada kebijakan siswa belajar tatap muka,” tutupnya. ***
Sumber: MCR
Editor: Ilva