Senin, 25 November 2024

Demokrat geram mikrofon mereka dimatikan saat interupsi, Andi Arief sindir tangisan Puan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pengesahaan omnibus UU Cipta Kerja diwarnai drama dimatikannya mikrofon saat Fraksi Demokrat menginterupsi. (Foto: CNN Indonesia)

Jakarta (Riaunews.com) – Politisi Partai Demokrat Andi Arief protes keras atas perlakuan yang didapat anggota DPR Fraksi Demokrat kala menolak pengesahan RUU Cipta Kerja di Gedung Parlemen Senayan, Senin (5/20/2020).

Kekecewaan Andi Arief tak lain karena momen saat anggota DPR RI Fraksi Demokrat Irwan Fecho yang tengah mengajukan interupsi tiba-tiba dimatikan.

Baca: Ini sejumlah poin mengapa UU Cipta Kerja ditolak buruh, salah satunya mempermudah TKA

Andi Arief menilai ada andil Puan Maharani dalam momen detik-detik matinya mikrofon Irwan Fencho.

Hal ini terekam dalam sebuah potongan video rapat yang beredar di sosial media.

Dalam video yang dibagikan Wakil Bendahara Umum DPP- Partai Demokrat Edwin Tandjung, layar tampak menunjukkan posisi Puan Maharani duduk. Sementara Irwan Fencho tengah memberikan interupsinya.

“Menghilangkan hak-hak rakyat kecil. Kalau mau dihargai tolong ha..” belum sempat Irwan menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba suaranya tak terdengar lagi melalui mikrofon.

Hilangnya suara Irwan berbarengan dengan gestur yang ditunjukkan Puan Maharani dari layar kamera.

Tangan Puan tampak bergerak sebentar seolah memencet tombol dan begitu suara Irwan hilang posisi tangan Puan kembali lagi seperti semula.

Gestur kecil itulah yang membuat Puan mendapat sorotan dan kecurigaan telah mematikan mikrofon Irwan, tak terkecuali bagi Andi Arief yang kemudian menyindir Ketua DPR RI itu.

Baca: Fraksi Demokrat WO dari Paripurna Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja

“Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Maharani,” kata Andie Arief dikutip dari Twitter-nya.


***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *