Jakarta (Riaunews.com) – BTS menjadi boyband pertama Korea Selatan yang berhasil menjadi nominasi Grammy Awards melalui kategori Best Pop Duo/Group Performance Grammy Awards 2021.
Dalam kategori itu, BTS akan bersaing dengan One Day (J Balvin, Dua Lipa, Bad Bunny & Tainy), Intentions (Justin Bieber ft. Quavo), Rain on Me (Lady Gaga, Ariana Grande), dan Exile (Taylor Swift ft. Bon Iver).
Dilansir CNNIndonesia.com, keberhasilan BTS menjadi nominasi Grammy Awards telah dinanti banyak pihak, terutama penggemar mereka.
Selain karena Grammy bukan hal asing bagi BTS, sebelumnya mereka pernah tampil di Grammy Awards 2020, nominasi ini bak buah kerja keras mereka dan para penggemar yang kerap disapa ARMY menembus industri musik Amerika juga global.
Ibarat kata, Grammy sebagai penghargaan tertinggi di dunia musik, pemberian bahkan hanya sekadar nominasi adalah bentuk pengakuan industri tersebut bukan cuma kepada BTS melainkan K-Pop serta musik asal Asia secara umum.
Upaya BTS untuk mendobrak dinding tebal industri musik Amerika Serikat dan juga berpijak lebih solid di sana terlihat lewat perilisan lagu fenomenal Dynamite. Lagu ini, secara drastis membawa BTS ke level yang jauh lebih tinggi dari capaian sebelumnya.
Banyak rekor baru dipecahkan usai merilis single berbahasa Inggris penuh pertama mereka itu. BTS menjadi musisi Korea pertama yang menguasai tangga lagu Hot 100 Billboard. Mereka bertahan di sana dua pekan berturut-turut. Lagu itu juga beredar luas di radio-radio AS.
Bukan hanya “dikenal di AS”, RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook juga memenangkan MTV Europe Music Awards tahun ini serta memenangkan Top Social Artist Billboard Music Awards empat tahun berturut-turut.
Dengan ragam capaian itu, Dynamite menjadi ledakan awal dari BTS yang dinilai bisa meruntuhkan sentimen Amerika-sentris yang amat kental dalam penilaian nominasi serta pemenang Grammy Awards.
Dynamite membuat pihak Recording Academy, suka tidak suka, menolehkan wajah mereka ke BTS juga K-Pop yang semakin ramai di Negeri Paman Sam.
“Saya berasumsi Grammy merasa keberadaan dan pengaruh BTS tak bisa lagi diabaikan setelah berada di puncak Billboard HOT 100. Ini juga sangat berarti karena mereka masuk nominasi sebagai grup, bukan kolaborasi,” kata Kritikus musik pop Jung Min-jae seperti dilansir South China Morning Post.
Sejatinya, K-Pop sendiri sebelumnya sudah pernah merembes masuk ke ajang Grammy Awards. Salah satunya adalah mantan leader 2NE1, CL, pada Grammy Awards 2016 melalui lagunya bersama Diplo, Riff Raff, & OG Maco, Doctor Pepper.
Akan tetapi, Grammy Awards 2016 hanya memberikan nominasi kepada Diplo sebagai Producer of the Year, bukan semata karena lagu tersebut ataupun CL.
BTS dan K-Pop mulai dilirik oleh Recording Academy pada 2019. Upaya BTS menembus musik Amerika secara gencar membuahkan hasil dengan mereka diundang sebagai pengisi sekaligus presenter kategori Album R&B Terbaik. Sebuah langkah kecil namun bermakna sebagai pengakuan atas K-Pop.
“BTS tahun lalu tampil tanpa nominasi. Grammy seperti memperhatikan mereka bertahun-tahun dan akhirnya menerima kehadiran di arus utama musik berkat single Dynamite. Pesaing mereka semuanya luar biasa. Tapi Dynamite juga tak bisa diabaikan begitu saja,” kata Jurnalis musik pop Park Hee-a seperti dilansir Korea Herald.
Meski Dynamite BTS laris manis, pemenang Grammy Awards tak dilihat berdasarkan penjualan album ataupun lagu. Tak ada formula pasti yang menentukan siapa bisa memenangkan apa. Sebab, pemenang Grammy ditentukan oleh jajak pendapat dari 20 ribu anggota Recording Academy.
Puluhan ribu anggota itu berasal dari para pemenang sebelumnya atau setidaknya pernah masuk nominasi, dan para profesional di bidang musik dari musisi hingga teknisi juga produser.
Oleh sebab itu, tantangan yang dihadapi BTS untuk membawa pulang piala Grammy juga sesungguhnya besar. Setidaknya untuk memenangkan sebuah penghargaan Grammy, sebuah karya tentu harus disukai dan dikenal oleh para pemilih Grammy Awards.
Mengingat angka penjualan album dan single di era digital tidak mutlak menggambarkan jumlah aktual individu pendengarnya, maka angka penjualan dan penguasaan tangga lagu menjadi sekadar informasi kepopuleran sebuah karya/musisi sebagai bahan pertimbangan para pemilih.
Banyak musisi mengandalkan kampanye kehumasan untuk menghadapi fakta tersebut dalam rangka berusaha meyakinkan para pemilih Grammy Awards. Beberapa di antaranya adalah wawancara, tampil di depan para pemilih, hingga pemberian kado. Ini semua sah-sah saja dilakukan.
BTS juga telah melakukan hal serupa. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka aktif berkegiatan di Amerika Serikat dengan menjadi bintang tamu dalam berbagai acara, baik televisi, radio, dan surat kabar. Setidaknya, itu yang terlihat di depan kamera.
Selain itu, tantangan BTS menaklukkan Grammy Awards tak bisa dipungkiri juga datang dari sentimen negatif yang biasa melekat dari ajang ini: rasisme. Berkali-kali, Grammy Awards kerap mendapatkan kecaman #GrammySoWhite atas keputusan hasil pemenang mereka.
Grammy sendiri tampak mulai lebih inklusif dalam beberapa tahun terakhir yang dilihat dari perolehan pemenang dari musisi berkulit berwarna yang lebih banyak. Namun hal itu belum tentu menunjukkan para pemilih telah menerima ras lainnya sebagai pemenang Grammy: Asia.
Terlepas dari masalah ras, BTS sendiri menghadapi lawan sengit yaitu musisi-musisi asal Amerika Serikat yang kadung dikenal akrab oleh para pemilih. Sebut saja Lady Gaga, Ariana Grande, Taylor Swift, dan Justin Bieber.
Apapun hasil akhirnya, kehadiran BTS dalam Grammy Awards 2021 memiliki arti penting di dunia musik, terutama K-pop. Kritikus musik pop Jung Min-jae menilai jika BTS menang, sesama musisi dan pakar telah mengakui nilai lagu itu sebagai sebuah produksi musik.
“Kemenangan itu akan sangat berarti bagi grup-grup musik non-Inggris untuk bersaing langsung dengan lagu serta album Barat di tangga lagu,” ucap Jung Min-jae.
Di sisi lain, apabila gagal bawa piala, BTS juga tak bisa diabaikan begitu saja.
“Nominasi itu sendiri sudah cukup membuktikan kehadiran grup ini di kancah musik global. Saya tak akan pernah mengatakan nilai dari BTS dan lagu-lagu mereka bisa ditentukan hanya dari hasil Grammy,” kata Jurnalis musik pop Park Hee-a.
Hasil akhir dan keputusan Recording Academy terkait hal itu bisa disaksikan pekan depan. Penganugerahan Grammy Awards 2021 berlangsung pada Senin (15/3) pagi waktu Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.