Washington (Riaunews.com) – Menyusul hasil referendum di empat wilayah Ukraina yang memutuskan bergabung ke Rusia, sejumlah negara barat terutama Amerika Serikat dan Inggris menyatakan tak mengakui referendum tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis menekankan Washington tidak akan mengakui pencaplokan Moskow terhadap wilayah-wilayah Ukraina terkait referendum yang menurut mereka kontroversial.
Berbicara di sebuah acara yang menjamu para pemimpin negara-negara Pasifik di Gedung Putih, Biden menyebut langkah itu tidak tahu malu. “Saya ingin ini menjadi sangat jelas, Amerika Serikat tidak akan pernah, tidak pernah, tidak pernah mengakui klaim Rusia di wilayah kedaulatan Ukraina.”
Baca Juga: Putin Deklarasikan 4 Wilayah Ukraina Masuk Rusia Hasil Referendum
“Referendum itu palsu, benar-benar palsu. Hasilnya dibuat di Moskow, dan keinginan sejati rakyat Ukraina terbukti setiap hari saat mereka mengorbankan hidup mereka untuk menyelamatkan warganya, mempertahankan kemerdekaan negara mereka, dan kemudian membela kebebasan juga,” kata Biden, dilansir Anadolu Agency, Jumat (30/9/2022).
Dia juga mengatakan perang Rusia di Ukraina, yang dia sebut untuk mengejar ambisi kekaisaran Presiden Rusia Vladimir Putin, merupakan pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB.
Mengamini sekutu utama mereka, Inggris juga mengatakan mereka tidak akan pernah mengakui referendum yang diadakan di empat wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia baru-baru ini.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan dirinya telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menekankan dukungan Inggris terhadap Ukraina terkait referendum palsu Rusia.
Truss mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah sekali lagi bertindak melanggar hukum internasional dengan jelas mengabaikan kehidupan rakyat Ukraina.
“Inggris tidak akan pernah mengabaikan kehendak kedaulatan rakyat Ukraina dan kami tidak akan pernah menerima wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia sebagai apa pun, selain wilayah Ukraina. Putin tidak dapat diizinkan untuk mengubah perbatasan internasional menggunakan kekerasan. Kami akan memastikan dia kalah dalam perang ilegal ini” kata Truss, Jumat (30/9/2022).
Pada 23-27 September, wilayah separatis Ukraina di Donetsk dan Luhansk serta bagian Zaporizhzhia dan Kherson yang dikuasai Rusia mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia. Referendum telah dikutuk secara luas oleh komunitas internasional, di mana negara-negara Eropa dan AS mengatakan mereka tidak akan mengakui hasil referendum itu.
Sekitar 98 persen pemilih memilih untuk bergabung dengan Rusia, klaim Moskow, tetapi hasilnya sangat diperdebatkan dan ditolak oleh Ukraina dan sekutu Baratnya. Langkah itu telah banyak dikecam oleh masyarakat internasional.
Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk pada 21 Februari, hanya beberapa hari sebelum dimulainya perang Ukraina.***
Sumber: Republika
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.