Jakarta (Riaunews.com) – Ada sejarah khusus antara Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan atau yang biasa disapa Iwan Bule dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ketika itu tahun 2017, Iwan Bule menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Dia ternyata tengah menangani kasus dugaan chat mesum antara Habib Rizieq dengan Firza Husein.
Perjalanan kasus dugaan chat mesum ini cukup dramatis. Hingga akhirnya kasus tersebut dihentikan dengan dikeluarkannya surat perintah penghentian penyidikan (SP3).
Baca: Anies Temui Habib Rizieq, Ustaz Tengku: Cuma Minum Teh Melepas Rindu
Namun, belum kasus itu dinyatakan berhenti tahun 2018, Iwan Bule dicopot menjadi Kapolda Metro Jaya dan mendapatkan posisi baru yakni Asisten Operasi (Asops) Kapolri. Kapolri saat itu dijabat oleh Jenderal Tito Karnavian.
Iwan sempat mengeluarkan pernyataan yang kontroversial mengenai dimutasinya dia dari jabatan Kapolda dan menyeret nama Habib Rizieq. Begini persisnya omongan Iwan Bule.
“Itu (Rizieq, red) saudara saya juga. Satu iman sama saya. Terima kasih mungkin doanya beliau kepada saya, alhamdulillah saya diberikan jabatan strategis sama Pak Kapolri, karena saya juga berkawan sama beliau (Rizieq, red). Saya sudah bilang tunggu beliau kembali. Pasti akan kembali. Enggak mungkin lama di sana,” kata Iwan Bule ketika itu.
Pernyataan purnawirawan Polri kelahiran perwira tinggi Polri kelahiran 31 Maret 1962 ini ternyata benar. Faktanya, 3 tahun kemudian tepatnya hari ini, 10 November 2020, Habib Rizieq dan keluarganya pulang kampung dari Arab Saudi.
Habib Rizieq berangkat dari Arab pada Senin malam dan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Selasa pagi ini.
Selain membahas soal Habib Rizieq, Iwan Bule yang sebelum pensiun menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional itu kini dipercaya menjadi orang nomor satu di PSSI. Dia menjabat sebagai ketua umum.
Baca: Viral, Petugas Bandara Soeta Antusias Menyambut Kepulangan Habib Rizieq
Prestasi luar biasa selama dia menjadi anggota polisi cukup banyak. Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar. Saat itu, Iwan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.
Sejak lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1984, Iwan Bule sudah mendapat jabatan strategis hingga menduduki jabatan Kapolsek hingga Kapolres.
Selain itu, kariernya terus melaju pesat hingga didapuk menjadi Kapolda NTB, Kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Asops Kapolri dan dipercaya menjadi PJ Gubernur Jawa Barat tahun 2018.
Sejumlah penghargana juga ditorehnya, di antaranya:
- Bintang Bhayangkara Pratama (2019)
- Bintang Bhayangkara Nararya
- SL. Kesetiaan XXXII
- SL. Kesetiaan XXIV
- SL. Kesetiaan XVI
- SL. Kesetiaan VIII
- SL. Jana Utama
- SL. Ksatria Bhayangkara
- SL. Karya Bhakti
- SL. Dwidya Sistha
- SL. Dharma Nusa
- SL. Seroja
- SL. Operasi Kepolisian
- SL. Kebaktian Sosial
- UNTAC Medals (Kamboja)
- UNCRO Medals (Kroasia)***