Senin, 25 November 2024

Gunakan bahan viscose rayon, dua desainer asal Riau pukau penikmat Fashion Muffest 2020

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Desainer asal Riau gunakan bahan asal viscose rayon untuk pakaian mereka. (Foto: MCR)

Jakarta (Riaunews.com) – Andi Fitri Hartuti dan Thiffa Qaisty Salsabila, dua desainer muda asal Provinsi Riau ini berhasil memukau ratusan penikmat fashion lewat hasil kreasi busana-busana mereka yang terbuat dari viscose rayon dari Asia Pacific Rayon (APR).

Busana karya mereka ini diperagakan oleh model profesional dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (21/2/2020) siang.

Kedua gadis cantik lulusan dari Islamic Fashion Institute ini pun membawa konsep yang berbeda, namun tidak lepas dari tema utama Muffest tahun ini yang mengangkat tema ‘Everything Indonesia: From Plantation to Fashion’.

Dalam acara tersebut Andi Fitri mengusung tema ‘Boundless’ pada karyanya. Sedangkan, Thiffa mengkombinasikan kain tenun Riau dengan viscose rayon dari APR pada fashion show bertajuk ‘Dara’.

Dalam kesempatan itu, Andi Fitri yang merupakan anak jati Riau ini mengaku sangat bangga karena diberi kesempatan oleh APR untuk mewakili daerahnya di ajang bergengsi Muffest bertaraf nasional ini.

“Saya sanggat bangga di daerah kita (Riau red) mempunyai perusahaan yang bisa memproduksi kain (viscose rayon, red) yang nyaman dipakai seperti ini. Apa lagi saya juga diberi kesempatan untuk berkreasi membuat busana menggunakan viscose rayon dari APR dan ditampilkan di Muffest 2020. Alhamdulillah,” kata Andi Fitri yang juga merupakan alumnus SMAN 1 Siak ini ketika diwawancara media di JCC, Jumat malam, dikutip Media Center Riau.

Seakan tidak ingin tampil mengecewakan, Anfi Fitri yang belum genap berusia 24 tahun ini sangat bersungguh-sungguh selama mendesain, sehingga ia tidak membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan 18 busana dengan konsep ‘Boundless’ tersebut.

Ia juga mengaku dapat mendesain dengan mudah karena terinspirasi dari bangunan rumah adat di Riau beserta motif-motifnya.

“Untuk pembuatannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 mingguan, ada enam desain. Yang setiap desainnya ada 3 look, jadi totalnya ada 18 busana dengan konsep Boundless. Nah, Boundless ini sendiri artinya tak terbatas, seperti ragam kebudayaan kita yang sangat banyak. Namun, untuk kesempatan ini, saya memilih untuk memadukan kreasi dari tenun Riau dengan bahan-bahan dari viscose rayon APR,” ujarnya.

Sementara itu, Thiffa Qaisty Salsabila yang juga merupakan salah satu putri terbaik asal Riau ini memilih untuk mengangkat tema Dara. Alasannya karena ia terinspirasi dari baju kurung atau baju melayu Riau yang dipakai untuk anak dara.

Dengan inspirasi yang sudah tergambar dibenaknya itu, maka tidak heran jika Thiffa hanya membutuhkan waktu sebulan saja untuk dapat menyelesaikan desain dan pembuatan busana kreasi modern baju kurungnya itu.

“Kali ini saya mengkreasikan songket Riau asli dan juga bahan Viscose Rayon untuk innernya supaya terasa nyaman. Karena tenun itukan bahannya memang agak panas dan kasar, makanya kita mix dengan bahan viscose dari APR, sehingga pemakai merasa nyaman. Dan memang kolaborasi antara kain tenun dan viscose ini sangat pas,” kata Thiffa.

Terlebih lagi, lanjut Thiffa, produsen viscose rayon juga berasal dari kampung halamannya sendiri di Riau.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *