Pekanbaru (Riaunews.com) – Setelah dua kali lebaran dilarang mudik oleh pemerintah karena pandemi Covid-19, kini masyarakat bisa mudik dengan tenang tanpa adanya penyekatan.
Demikian juga halnya dengan warga Provinsi Riau, seperti Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Duri yang kebanyakan pendatang, tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan tahun ini untuk berhari raya di kampung halaman.
Khusus bagi mereka yang hendak pulang ke Sumatera Barat dengan tujuan Padang, Pariaman dan Solok, disarankan untuk tidak melewati Kota Bukittinggi.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, terutama sebelum pandemi, arus kendaraan di Bukittinggi cenderung meningkat drastis.
Banyaknya kendaraan yang hendak ke Sumbar, membuat jalur tersebut begitu padat.
Kendaraan bahkan sudah mulai merayap sebelum memasuki Kota Payakumbuh.
Kemacetan biasanya makin luar biasa begitu berada di Baso, Biaro, Tanjung Alam hingga Bukittinggi dan Padang Panjang.
Bagi pemudik dari Pekanbaru ingin ke Padang atau Pariaman, sebaiknya hindari masuk Kota Bukittinggi agar tidak terjebak kemacetan dengan cara masuk jalur alternatif Simpang Canduang-Koto Baru.
Pemudik dari Pekanbaru, setelah melewati Pasar Baso, atau sebelum SPBU akan sampai di perempatan yang disebut Simpang Canduang.
Dari sana, bisa ambil rute kiri. Ikuti terus jalan tersebut hingga sampai di Nagari Lasi, berlanjut di Simpang Bukik, lalu tembus ke Sungai Pua hingga sampai di Jalan Raya Bukittinggi-Padang persisnya di Koto Baru Tanah Datar.
Rute ini memiliki jarak sekitar 17 kilometer dengan waktu tempuh normal antara 30 hingga 40 menit.
Selain relatif singkat, pemandangannya pun cukup indah karena berada di pinggiran perkampungan di sisi Gunung Marapi.
Sedang bagi yang ingin ke Solok, begitu keluar dari Kota Payakumbuh, bisa belok kiri di Simpang Piladang yang tak begitu jauh dari Polsek Akabiluru. Rute tersebut akan melewati Ampaleh, Tabek Patah, Sungai Tarab, Batusangkar dan keluar di Ombilin Singkarak.
Alternatif lainnya adalah melalui Teluk Kuantan ke Lubuk Jambi yang selanjutnya keluar di Kilirian Jao. Jalur ini memang agak sedikit jauh, namun bisa jadi alternatif jika kemacetan luar biasa atau terjadi tanah longsor di jalur utama yang membelah Bukit Barisan dan terkenal rawan longsor jika musim hujan.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.