Jakarta (Riaunews.com) – Universitas Indonesia (UI) menangguhkan gelar doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) untuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Ada yang memperkirakan bahwa penyebab ditangguhkannya gelar doktor Bahlil karena plagiarisme, namun ada juga yang menyebut gara-gara Bahlil menyuruh seseorang joki mewawancari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dan kemudian hasil wawancara tersebut dipakai dalam disertasi tanpa persetujuan Jatam.
Sebelumnya, tesis Bahlil juga dipersoalkan para netizen di media sosial (medsos) X. Diduga kuat menjiplak atau plagiat. Dilakukanlah pengecekan dugaan plagiasi disertasi Bahlil, menggunakan aplikasi Turnitin. Perangkat lunak yang berguna untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis.
Baca Juga: Rocky Gerung Tantang UI Buktikan Proses Bimbingan Disertasi Bahlil
Menurut akun @IbrahimNiar, disertasi Bahlil memiliki similirity index 95 persen dengan karya yang ditulis mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berjudul ‘Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.’
Akhirnya netizen juga yang membongkar, karya ilmiah itu milik seorang mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sementara itu, pada Kamis (7/11/2024), Jatam melayangkan surat protes kepada UI, karena data dan informasi Jatam ‘dicomot’ disertasi Bahlil berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia. Selanjutnya”, muncul dugaan perjokian dalam karya ilmiah Bahlil itu.
Ceritanya, Jatam memberikan persetujuan wawancara kepada seseorang yang mengaku bernama Ismi Azkya, mengaku sebagai peneliti, pada 28 Agustus 2024. Katanya, penelitian tersebut untuk kepentingan Ismi.
Belakangan terkuak, data dan informasi dari Jatam sama persis dengan apa yang dikutip dalam disertasi Bahlil.
“Kami secara tegas mengatakan disertasi Bahlil tidak murni dikerjakan Bahlil sendiri. Faktanya sudah ada, ketika Ismi Azkya datang menemui kami untuk kepentingan penelitian dan dia mengatakan untuk kepentingan penelitian pribadi,” papar Juru Kampanye Jatam, Alfarhat Kasman.
Atas temuan ini, Jatam bereaksi keras dengan melayangkan surat protes ke UI. Selain itu, Jatam meminta seluruh informasi atas nama Jatam dihapus dari disertasi Bahlil.***