Makassar (Riaunews.com) – Pihak keluarga menuturkan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari rencananya akan menggelar pernikahan dengan kekasihnya pada tahun depan.
“Rencana mau menikah tahun depan, karena rencana tahun depan naik kompolnya,” kata sepupu korban, Fery Mangin (59) di rumah duka, Jumat (22/11/2024).
Menurut Fery, pihak keluarga sudah mengenal baik calon istri AKP Ulil yang juga merupakan anggota Polri sementara ini bertugas di Jakarta.
Baca Juga: Kapolres Solok Selatan Diperiksa Imbas Penembakan Sesama Anggota Polisi
“Dia juga (anggota Polri tugas di bagian) Intelkam dari Jakarta. Rencana mau menikah (tahun depan). Sudah dikenal oleh keluarga,” ungkapnya.
Fery menyebut AKP dikenal sebagai orang yang tulus dalam menjalankan tugasnya, baik saat masih menjadi anggota Brimob Polda Jawa Tengah maupun ketika menjadi Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.
“Kalau Ryan itu lurus ‘lambusuki’ (dialek Makassar) tidak bisa ditawarkan tawar. Jadi itulah mungkin risiko, konsekuensinya,” jelasnya.
Pantauan CNNIndonesia.com di rumah duka pada pukul 00.38 WITA, pihak keluarga mulai melakukan persiapan penjemputan jenazah yang saat ini telah tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
“Jenazah almarhum telah tiba di bandara dan telah menuju ke rumah duka,” kata salah satu pihak keluarga.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Surhayono mengatakan ada penembakan sesama polisi di Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim Solok Selatan Ulil Ryanto Anshari.
Ia menyebut pelaku penembakan adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan, yang belakangan diketahui adalah AKP Dadang Iskandar. Penembakan disebut karena AKP Dadang tak setuju penegakan hukum yang dilakukan korban terkait kasus tambang ilegal galian C.
Baca Juga: AKP Dadang Iskandar Tak Diborgol Saat diperiksa, Polda Sumbar: Sedang Alami Gangguan Mental
“Tadi malam ada peristiwa yang saya sudah sampaikan tidak terduga sebelumnya. Yaitu salah satu perwira polisi yang jabatannya adalah Kabag Ops itu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan sangat tercela,” kata Suharyono kepada media di Padang, Sumbar, Jumat (22/11).
Suharyono menyebut peristiwa ini terjadi karena sikap Kabag Ops yang tidak terima terhadap penegakan hukum yang dilakukan korban terhadap tambang-tambang ilegal di Solok Selatan.
Ia juga memastikan Kabag Ops selaku pelaku penembakan telah menjadi tersangka. Dia telah menyerahkan diri tak lama setelah menembak korban.
“Dalam waktu tidak yang terlalu lama oknum tersangka ini juga menyerahkan diri ke Polda, dengan upaya-upaya tertentu dan sekarang secara intensif kami dalami apa motifnya,” kata dia.***