Jakarta (Riaunews.com) – Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengingatkan jadwal penentuan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk tidak menyesuaikan hari baik para kandidat yang akan bertarung.
Bukan tanpa alasan, Saiful Anam menyebut di Indonesia masih banyak yang percaya hal mistis yang demikian. Seperti menggunakan weton lahir hingga tanggal tertentu yang membawa simpati publik.
“Jadwal pemilu jangan sampai masih di konsultasikan kepada dukun, atau disesuaikan dengan weton serta hari baik para kandidat yang akan bertarung pada kontestasi 2024 mendatang,” ujar Saiful Anam, dikutip dari RMOLID, Ahad (28/11/2021).
Menurut Saiful Anam, belum jelasnya jadwal Pemilu yang menjadi teka-teki tersendiri. Apalagi, adanya asumsi liar tentang penentuan hari yang masih disesuaikan menurut hari dan tanggal berdasarkan keberuntungannya berpihak kepada salah satu calon.
“Apalagi dalam konteks masyarakat Jawa, ada juga yang masih mempercayai yang demikian, bahkan dijadikan rujukan dalam pengambilan hal-hal penting yang berpengaruh besar terhadap hidup dan kehidupannya, apalagi ini kan momentumnya politik, tidak sedikit yang menghubungkan antara politik, hari baik maupun hal-hal yang berhubungan dengan kelenik,” jelas Saiful.
Saiful Anam pun tak menampik penentuan Pemilu dan Pilpres merupakan bagian dinamika tarik menarik berbagai kepentingan, termasuk kontestan, kandidat, parpol dan bukan tidak mungkin pula dengan adanya pemodal.
“Saya kira hal penentuan tanggal pemilu harus segera dilakukan, agar tidak menimbulkan anggapan liar publik kapan jadwal tersebut akan dilaksanakan, terlebih lagi waktunya yang saya kira semakin mendekat dan tidak lama lagi akan ditentukan penyelenggara pemilu yang akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tandas Saiful Anam. ***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.