Teluk Kuantan (Riaunews.com) – Dampak pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan menghentikan ekspor minyak goreng dan CPO pada akhir bulan ini, langsung dirasakan oleh para petani sawit di Riau.
Di Kabupaten Kuantan Singingi, anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) membuat petani sawit kelabakan. Apalagi terjadi hanya berselang sepekan jelang lebaran Idul Fitri.
“Banyak yang termenung tidak menyangka harga sawit akan turun drastis,” ujar Roni salah seorang petani sawit asal Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Senin (25/4/2022), seperti dilansir Riau Online.
Dijelaskan, kemarin (Ahad, red) harga TBS sempat dua kali mengalami penurunan. “Tanggal 24 April kemarin itu harganya (TBS,red) sempat dua kali turun,” kata Roni.
Kemarin lanjut Dia , toke hanya sanggup mengambil Rp 1.500 per kilogram. “Biasanya toke ngambil diatas Rp 3 ribu per kilo, kemarin hanya sanggup Rp 1.500 per kilo,” kata Roni.
“Usai harga anjlok kemarin banyak petani yang termenung”.
Sementara Abib seorang petani asal Lubuk Ramo, Kecamatan Kuantan Mudik mengaku saat ini petani sawit sudah KO setelah harga sawit anjlok
“Petani sawit sekarang banyak KO, ditambah sebentar lagi mau masuk lebaran harga sawit malah anjlok,” keluhnya.
Termasuk katanya, toke yang sudah membeli TBS dengan harga mahal diatas Rp 3 ribu per kilo dan tiba-tiba kemarin harga langsung anjlok.***