Senin, 25 November 2024

Gajah Masuk Kebun Warga Pekanbaru, Puluhan Tanaman Rusak

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sejumlah tanaman warga di Rumabi Barat, Kota Pekanbaru rusak saat sekelompok gajah memasuki kebun. (Foto: Cakaplah)

Pekanbaru (Riaunews.com) – Sekelompok gajah dilaporkan memasuki perkebunan warga Pekanbaru, tepatnya di Jalan Tengku Maharani, Rumbai Barat.

Akibatnya, puluhan tanaman yang mereka lalui rusak dan ada juga yang habis dimakan hewan bertubuh bongsor tersebut.

Salah seorang pemilik kebun bernama Nurman Wathon menyebutkan satwa berbelalai tersebut memasuki kebunnya saat ia tengah tidur. Akibatnya sejumlah tanaman pepaya, pisang dan kelapa rusak. Padahal tanaman tersebut telah siap untuk dipanen.

“Sebelumnya sudah kedengaran dari sore, tapi bisa kami halau sehingga dia pergi. Beberapa hari ini gajah masuk di saat kami tengah tidur, sekitar jam 2-3 dini hari,” terang Nurman, Rabu (25/1/2023).

Dilanjutkan Nurman, permasalahan ini bukanlah pertama kali terjadi. Hampir tiap tahun ia dan warga lain mengalami masalah serupa.

“Kami tak tahu pasti ini gajah liar atau penangkaran, tapi dampaknya merusak kebun masyarakat. Takutnya bisa berakibat ke warga, rumah, bahkan memakan korban jiwa karena sudah masuk ke lingkungan pemukiman,” sebutnya sebagaimana dilansir Cakaplah.

Akibat gajah masuk kebun dan merusak tanaman, ia dan warga tentunya mengalami kerugian. Dikatakannya, gajah merusak sekitar 50 tanaman miliknya sehingga kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp7,5 juta.

Ia juga mengungkap bahwa sejak 2017 lalu, warga sekitar juga sudah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait terutama BBKSDA namun belum ada respon. “Kemana kami mau mengadu? Sementara yang dirusak tak sedikit dan juga untuk kebutuhan sehari-hari,” keluhnya.

Tidak hanya itu, pemilik kebun lainnya yang dirusak gajah, Nababan, juga mengeluhkan hal serupa. Satwa berbadan tambun tersebut telah merusak 130 batang tanaman kelapa miliknya.

“Jumlah kelapa yang telah rusak untuk saat ini sekitar 130 batang. Perbatangnya itu Rp250 ribu. Beginilah kehidupan yang kami alami,” keluhnya.

Nababan mengharapkan pihak terkait dapat segera menangani permasalahan ini. Ia menginginkan gajah tak lagi masuk ke pemukiman.

“Kami harap gajah ini betul diamankan dan tak masuk ke pemukiman warga. Apalagi memang kami mayoritas petani, namun tanaman telah dirusak sebelum kami menikmati hasilnya,” tutupnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *