Pekanbaru (Riaunews.com) – Pemilik media sosial X, Elon Musk kembali membuka suaranya mengenai perang Hamas-Israel yang tengah berlangsung.
Dalam sebuah wawancara dengan podcaster populer asal AS Lex Freidman, Musk yang juga CEO Tesla ini mengatakan tidak ada jawaban yang mudah ketika kita melihat gambaran tentang Timur Tengah saat ini.
Berbicara tentang korban warga Palestina di Gaza, Musk menguraikan pendapatnya dengan mengatakan, “Pertanyaannya adalah, untuk setiap anggota Hamas yang Anda bunuh, maka berapa banyak yang Anda ciptakan? Jika Anda menciptakan lebih dari yang Anda bunuh, maka itu tandanya Anda belum berhasil,” ujar pemilik SpaceX tersebut berbicara tentang “kegagalan” Israel menaklukan para pejuang Hamas.
“Dapat dikatakan bahwa jika Anda membunuh seorang anak di Gaza, Anda telah menghasilkan setidaknya beberapa anggota Hamas yang rela mati hanya untuk membunuh seorang Israel,” katanya menambahkan, melansir Quds News Network, Sabtu (11/11/2023).
Elon Musk says whenever Israel kills somebody’s child in Gaza, they’re de facto making new Hamas members. pic.twitter.com/7i4LMNeILp
— Quds News Network (@QudsNen) November 11, 2023
Video ini juga sempat viral di media sosial dan mendapat banyak persetujuan dari para pengguna.
Elon Musk baru-baru ini mendapat sorotan karena platform media sosialnya, X (sebelumnya Twitter), yang diduga menyebarkan misinformasi terkait konflik Israel dan Hamas. Namun, platform ini telah meyakinkan masyarakat bahwa mereka menangani krisis ini dengan tingkat respons tertinggi.
Dua pekan lalu, ketika Israel melumpuhkan jaringan internet di Gaza, Elon Musk sempat berkata bahwa ia akan membantu masyarakat Gaza untuk mendapatkan internet mereka kembali dengan satelit miliknya, Starlink.
Perang Hamas-Israel kini telah memasuki bulan kedua, dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.400 orang.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam perang tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 11 ribu jiwa, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Aksi brutal Israel mendapat kecaman dari seluruh dunia. Jutaan warga di berbagai negara dan kota turun ke jalan untuk berdemonstrasi menuntut dihentikannya serangan Israel dan menuntut pembebasan Palestina.***