Jakarta (Riaunews.com) – Calon presiden Anies Rasyid Baswedan membeberkan beberapa strategi dalam mewujudkan pemerataan ekonomi. Salah satunya menargetkan 14 kota akan naik kelas jika dirinya terpilih menjadi kepala negara.
Menurutnya, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi harus dilakukan beriringan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pemusatan kegiatan ekonomi di kota-kota lain, terutama di luar Pulau Jawa.
“Pertumbuhan dan pemerataan ini sering kali selalu dipandang sebagai trade off. Kami sekarang melihat pada fase ini, hal itu bisa dikerjakan bersama,” ujar Anies dalam Sarasehan 100 Ekonom dilansir Media Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Strategi pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa itu diupayakan untuk mendorong kota berkategori ekonomi kecil naik menjadi kota dengan ekonomi menengah, dan kota ekonomi menengah didorong naik menjadi kota ekonomi besar.
Dari pemetaan dan hitungan yang dilakukan, kata Anies, setidaknya ada 14 kota yang berpotensi naik kelas dari kecil ke menengah, dan dari menengah ke besar.
“Jadi pusat pertumbuhan di luar Jawa itu didorong. Keseriusan untuk membangun UMKM masuk ke dalam rantai korporasi. Ini secara struktural diatur regulasi, sehingga mata rantai pasok itu akan terjadi,” jelas dia.
Perluasan hilirisasi
Strategi berikutnya ialah melanjutkan dan memperluas hilirisasi. Menurutnya, penghiliran industri merupakan hal penting yang perlu untuk dilanjutkan untuk mendorong pemerataan.
Namun itu tak dapat berdiri sendiri. Hilirisasi perlu diikuti dengan dorongan untuk melakukan re-industrialisasi.
Pasalnya, tak bisa dimungkiri industri, utamanya manufaktur merupakan sektor yang berkontribusi tinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
“Hilirisasi dan re-industrialisasi yang dilakukan secara bersama itu mudah-mudahan bisa menciptakan lapangan kerja, menyerap 15 juta tenaga kerja dalam lima tahun ke depan,” tutur dia.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.