Kendari (Riaunews.com) – Puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Pemuda dan Mahasiswa Kendari kembali menggelar demonstrasi penolakan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China di Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari, Selasa (7/7/2020).
Selain menggelar orasi dan membakar ban bekas di depan pintu masuk kantor, massa juga melemparkan kotoran sapi dan telur busuk ke halaman kantor Imigrasi.
Koordinator aksi Awal Rafiul mengatakan aksi ini sebagai bentuk protes mereka terhadap Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari. Pasalnya Imigras menurut Rafiul tidak transparan terkait kedatangan TKA China pada dua gelombang sebelumnya.
Baca: Luhut ungkap 1.800 TKA China akan segera masuk ke Bintan
“Kami jelas menolak kedatangan TKA China karena kami anggap mereka tidak memenuhi syarat sebagai tenaga ahli,” kata Rafiul, dilansir Sultranews.
Apalagi menurutnya para TKA tersebut datang ke Sultra dengan mengantongi bisa kunjungan atau visa B211.
Para pekerja ini diketahui bekerja di industri pemurnian nikel di Morosi Kabupaten Konawe sebagai tenaga ahli.
Harusnya, menurut dia, sebelum datang ke Indonesia dengan status tenaga ahli, harusnya mengantongi visa 312 atau visa kerja.
“Jika menggunakan visa B211 maka ada kerugian bagi daerah dan kami anggap mereka ini semua ilegal,” jelasnya.
Ia juga mengaku aneh dengan sikap Imigrasi yang terkesan mengistimewakan para TKA ini. Sebab, sebulan setelah tiba di Indonesia, baru mendapatkan visa 312.
Harusnya, kata dia, mereka ini lebih dulu dideportasi ke negara asalnya sebelum dialihkan visanya dari 211 menjadi visa 312.
Menurut Rafiul, penggunaan visa 211 juga diberikan kepada 500 TKA China yang didatangkan bergelombang. Sebab, kata dia, tidak mungkin 500 TKA itu semua ahli.
“Kalau ahli, berarti sudah ada transfer pengetahuan selama ini. Buktinya, perusahaan selalu mendatangkan TKA dengan jumlah banyak. Berarti transfer pengetahuan tidak berjalan kepada tenaga kerja lokal,” sambungnya.
Ia juga menyebut, kedatangan mereka ke Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari untuk kesekian kalinya hanya meminta pihak Imigrasi konsisten dengan janjinya menunda sementara kedatangan TKA China.
Berdasarkan pantauan, massa mencoba menerobos masuk di Kantor Imigrasi Kendari yang dijaga aparat kepolisian. Namun upaya itu gagal setelah dihalau aparat.
Sebagai bentuk luapan kekecewaan, massa membakar ban bekas di pintu masuk Kantor dan melemparkan kotoran sapi dan telur busuk ke arah aparat.
Hal ini memicu keributan dan saling dorong antara mahasiswa dan aparat di pintu masuk kantor.
Sebelumnya, sebanyak 216 TKA China telah didatangkan dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama, Selasa (23/6) sebanyak 156 TKA asal negeri tirai bambu tiba di Bandara Haluoleo. Kemudian pada gelombang kedua, Selasa (30/6) sebanyak 105 orang.
Rencananya, TKA China gelombang ketiga akan tiba hari ini, Selasa (7/7).***