Jakarta (Riaunews.com)- Ade Armando siap diperiksa kepolisian usai dilaporkan terkait pernyataannya soal Aremania sok jagoan di Tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi, ia lebih memilih diperiksa jarak jauh atau via aplikasi Zoom.
Ade mengaku belum berani untuk datang ke Malang, Jawa Timur.
“Kalau saya akan diperiksa, saya akan memilih jarak jauh saja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang saya enggak berani sekarang,” kata Ade Armando, Rabu (12/10/2022).
Ade mengkhawatirkan keselamatannya jika pergi ke Malang. Oleh karena itu, dia berharap dimintai keterangan oleh kepolisian via sambungan internet.
“Saya enggak tahulah seberapa risikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja,” kata dia.
Mengenai pernyataannya yang diunggah di channel YouTube COKRO TV, Ade menegaskan bahwa sebutan sok jagoan ditujukan kepada Aremania yang turun ke lapangan pada 1 Oktober lalu. Dengan kata lain, ia tidak menuding seluruh Aremania sok jagoan.
Menurut Ade, mereka yang turun ke lapangan itu sok jagoan karena melanggar aturan. Hingga kemudian, polisi melakukan penindakan hingga kepada suporter yang berada di tribun Stadion Kanjuruhan dengan melepaskan tembakan gas air mata.
“Saya tidak menganggap semua Aremania sama. Kan yang turun cuma berapa ratus sih? Kan yang sok jago itu yang ratusan itu,” kata Ade.
“Menurut saya peran sebagian suporter itu punya kontribusi terhadap kerusuhan atau konflik yang terjadi,” katanya.
Sejauh ini, Ade Armando telah dilaporkan ke Polresta Malang Kota oleh Koordinator Komunitas Aremania DC Danny Agung Prasetyo pada 11 Oktober lalu.
Ade dilaporkan karena diduga melanggar Pasal 27 Ayat 3 dan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE. Kepolisian pun sudah menerima laporan dan akan menjalankan proses hukum.
Kuasa hukum Danny, Azam Khan mengatakan kliennya tersinggung dengan pernyataan Ade yang menyebut Aremania sok jagoan.
“Seakan-akan dia mendiskreditkan Aremania ini sok jagoan dan sebagainya,” kata Azam Khan.***