Jakarta (Riaunews.com) – Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo (SYL), Febri Diansyah mengaku tak ikut mengurusi kasus dugaan pemerasan salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kliennya.
Menurut Febri, dalam pertemuan dengannya, SYL tak pernah menyinggung soal kasus itu.
“Kami fokus ke penyidikan yang di KPK,” jelas Febri, dilansir kumparan, Jumat (6/10).
Febri juga menyampaikan, dalam beberapa diskusi dengan SYL selalu bicara soal penanganan kasus di KPK.
Karena itu Febri mengaku tak tahu menahu soal kasus yang SYL laporkan ke Polda Metro terkait dugaan pemerasan oleh salah satu pimpinan KPK.
Diketahui, mantan pegawai KPK Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang resmi menjadi kuasa hukum SYL untuk kasus dugaan korupsi di Kementan yang diusut KPK.
Sempat Ditanya Penyidik KPK
Beberapa hari lalu, Febri sempat dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa terkait kasus dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo. Ia diperiksa sebagai saksi.
Febri menjelaskan, soal kasus di Polda Metro itu sempat ditanya penyidik KPK yang memeriksanya. Penyidik itu bertanya ke Febri apa dia tahu soal kasus SYL yang ditangani Polda Metro.
“Saya jawab tidak tahu, karena memang tidak tahu,” ujar dia.
Febri malah baru mendengar soal kasus itu dari penyidik KPK yang memeriksanya. Kemudian, kasus itu ramai di media. Kata dia, SYL tak pernah berbicara soal kasus itu.
“Saya tahu dari media malahan soal heboh-hebohnya,” ujar dia.
Firli Bahuri Bicara
Di sela konferensi pers kasus Wali Kota Bima pada Kamis (5/10/2023) di kantor KPK, Firli Bahuri tiba-tiba bicara soal tudingan pemerasan tersebut. Ia membantah pernah memeras Syahrul Yasin Limpo.
Namun, dalam penjelasannya, ia sempat menyinggung soal GOR bulutangkis. Ia tiba-tiba bercerita soal kebiasaannya bermain bulutangkis.
Menurut Firli, ia mengakui memang rutin berolahraga tersebut. Namun, ia kembali membantah terima uang lewat ajudan saat bulutangkis itu.
“Memang saya sering melakukan olahraga bulutangkis. Setidaknya itu dua kali dalam seminggu dan tempat itu adalah tempat terbuka. Jadi saya kira tidak akan pernah hal-hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar, itu saya baca, ya, saya pastikan itu tidak ada,” papar Firli.
Tanpa ada pertanyaan sebelumnya, ia tiba-tiba menyinggung nilai uang 1 miliar dolar.
“Bawanya itu 1 miliar dolar banyak, loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dolar,” sambungnya.
Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu kembali menegaskan bahwa tidak ada Pimpinan KPK yang memeras.
“Jadi saya pastikan bahwa kami tidak pernah melakukan hubungan dengan para pihak apalagi meminta sesuatu atau disebut dengan pemerasan, saya yakinkan itu adalah tidak pernah dilakukan sesuai dengan yang dituduhkan,” pungkasnya.***