Minggu, 24 November 2024

Baru Jadi Menteri dalam Hitungan Hari, Zulkifli Hasan Sudah Keluarkan Tiga Pernyataan Nyeleneh

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ketua Umum PAN yang sekarang menjadi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Jakarta (Riaunews.com) – Zulkifli Hasan resmi menjabat sebagai menteri perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi pada reshuffle Kabinet, Rabu (15/6/2022) pekan lalu.

Setelah menjadi menteri, pria yang akrab di sapa Zulkifli itu mengaku akan berfokus menghadapi emak-emak dengan menjamin ketersediaan bahan pokok di pasar dengan harga terjangkau.

“Sekarang saya ini hadapi emak-emak. Saya bilang sama teman-teman di Kemendag, kan banyak tugasnya ada di WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), jadi koordinator G20. Itu urusan teman-teman. Saya urus pasar becek, urusan cabe keriting, cabe rawit, itu saya urusin,” ujarnya.

Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memintanya untuk memastikan ketersediaan pangan dalam satu sampai dua tahun ke depan selama menjabat sebagai menteri.

Kendati, baru sepekan bekerja sebagai Mendag, Zulkifli sudah mengeluarkan sejumlah statemen yang justru memicu pertanyaan bagi masyarakat.

Berikut 3 pernyataan nyeleneh Zulhas sebagaimana dikutip dari laman CNN Indonesia:

1. Kaget Harga Sembako Melonjak

Pada hari pertama kerja, Ketua Umum PAN itu mengaku kaget mendengar keluhan pembeli dan penjual terkait harga yang mahal.

“Saya terus terang shock juga karena pembelinya ngeluh, yang jual juga ngeluh. Terasa sekali memang beban hidup itu meningkat,” ujarnya saat melakukan kunjungan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Zulkifli mengunjungi Pasar Cibubur mulai pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB. Dalam kunjungannya, ia mendengar sendiri harga bahan pokok yang naik kecuali beras.

Kenaikan dialami cabai merah yang harganya melesat dari Rp80 ribu menjadi Rp100 ribu per kg. Kemudian, telur dari Rp26 ribu naik ke Rp29 ribu per kg. Ayam dari Rp21 ribu naik ke Rp26 ribu per kg.

Terkait harga cabai yang melambung, Zulkifli mengatakan kenaikan dipicu faktor musiman. Namun, kenaikan itu menurutnya bisa menjadi bonus bagi petani cabai.

“Nah, jadi kalau cabai keriting, cabai merah itu musiman, ya memang. Ya, sekali-sekali petani dapat bonus lah,” ujarnya.

 

2. Janji Masalah Minyak Goreng Beres dalam 2 Bulan

Belum genap satu minggu menjabat menteri perdagangan, Zulkifli pun berjanji akan menyelesaikan polemik minyak goreng dalam waktu satu atau dua bulan ke depan.

Ia mengklaim sudah tahu biang kerok yang menjadi penyebab kenaikan dan kelangkaan harga minyak goreng tersebut.

Zulkifli juga berjanji harga minyak goreng curah akan turun menjadi Rp14 ribu per liter di 10 ribu titik dalam sebulan ke depan.

“Saya target paling tidak sebulan, di tempat yang sudah ditunjuk disediakan itu, maka minyak goreng itu Insyaallah akan jadi Rp14 ribu,” kata dia.

Namun, Zulkifli tak merinci lebih lanjut mengenai maksud tempat yang sudah ditunjuk itu. Hal yang pasti, ia menargetkan harga minyak goreng curah murah di 10 ribu titik lokasi. Janji Zulkifli itu rupanya diamini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pembukaan Sidang Kabinet Paripurna awal pekan kemarin, Jokowi mengatakan Zulkifli dan Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta waktu dua minggu sampai satu bulan untuk menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter.

 

3. Bantah Ada Mafia Minyak Goreng

Zulkifli membantah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng karena ulah mafia.

Ia menyebut kelangkaan terjadi karena harga pasaran internasional naik. Pada saat yang sama, pemerintah gagal mengantisipasi hal itu.

“Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi,” kata Zulhas.

Dia menganggap hal itu biasa terjadi dalam perdagangan. Baginya, ada pihak yang mendapatkan keuntungan besar dalam suatu kejadian adalah hal biasa.

Pernyataan ini berbeda dibanding yang disampaikan Jokowi dan pendahulunya M lutfi. Jokowi pernah mensinyalir kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng yang tak kunjung bisa diatasi kemungkinan dipicu adanya permainan oleh oknum tertentu dalam masalah itu.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *