Jakarta (Riaunews.com) – Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai membantah dugaan bahwa dirinya menyampaikan pesan rasialisme kepada Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pigai menyampaikan tidak bermaksud melakukan aksi rasialisme terhadap suku Jawa. Dia berkata hanya menyebut asal daerah dari Jokowi dan Ganjar.
“Kan tidak ada koma di situ. Kalau (saya sebut), ‘Jawa Tengah, Jokowi, dan Ganjar Pranowo’, nah itu baru tiga hal variabel yang berbeda-beda. Dua adalah subjek ke individu, satu subjek pulau,” kata Pigai saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (1/10/2021).
Pigai mengatakan unggahan itu ia buat untuk mengkritik sistem politik Indonesia. Menurutnya, sistem yang ada saat ini menimbulkan ketimpangan kesempatan dalam berpolitik.
Dia menyebut selama ini kepala negara selalu berasal dari suku Jawa. Ia juga menyinggung 28 orang menteri Kabinet Indonesia Maju juga berasal dari Jawa.
Pigai menyebut ada orang-orang yang sengaja menggoreng isu rasialisme. Ia menegaskan tidak bermaksud menyampaikan kalimat rasialisme yang membawa-bawa nama Jokowi dan Ganjar.
“Enggak ada. Namanya pendukung fanatik, boleh saja mengembangkan soal-soal begitu. (Tulisan) lebih kepada perubahan demokrasi yang sudah saya perjuangkan lama,” ujarnya.
Sebelumnya, Pigai mengunggah video kunjungan Ganjar Pranowo ke Papua. Dalam video itu, Ganjar menyatakan santapan khas Papua enak.
Pigai membubuhkan tulisan agar tidak mempercayai Ganjar dan Jokowi. Pigai juga menyinggung soal pembunuhan rakyat Papua.
“Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi, Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, setelah itu mereka bunuh rakyat papua, bahkan mereka injak2 harga diri bangsa Papua dengan kata2 rendahan Rasis, monyet dan sampah,” tulis Pigai dalam akun Instagram @natalius_pigai, Jumat (1/10).***