Bengkalis (Riaunews.com) – Masyarakat di Bengkalis, Riau dibuat geger gegara munculnya harimau di sekitar perkampungan. Balai BKSDA Riau menilai lokasi munculnya harimau adalah kawasan hutan lindung yang sudah dirambah.
BKSDA terpaksa memutuskan untuk mengevakuasi harimau itu dari habitat aslinya, karena berpotensi besar konflik dengan manusia. Evakuasi harimau dari rumahnya sendiri itu diklaim sebagai upaya penyelamatan.
“Lokasi itu adalah kawasan hutan. Lokasi hutan itu dirambah, mereka habisi rumah harimau di sana,” tegas Plt Kepala BKSDA Riau, Fifin Afriana, Jumat (15/4/2022).
Fifin menyebut di daerah itu juga sedang berlangsung perambahan hutan. Sebab, ada kawasan hutan yang sedang dibabat untuk alih fungsi menjadi perkebunan.
“Di sana juga ada yang sedang membuka lahan. Kebakaran hutan memang terus terjadi di sana dan pasti akan jadi kebun. Jadi di sana hanya pondok-pondok orang kerja saja, bukan pemiliknya,” imbuh Fifin.
Fifin menilai setiap konflik pasti selalu ada kaitan dengan kehidupan harimau di habitat aslinya. Sebab beberapa korban tak lain pernah bersinggungan dengan harimau.
“Harimau itu kalau dari yang dulu-dulu selalu punya sejarah, naluri dan insting. Rata-rata korban ini pasti ada yang pernah bersinggungan dengan harimau,” katanya.
Fifin mengaku terpaksa saat memutuskan upaya evakuasi harimau. Sebab, lokasi yang kini menjadi konflik adalah habitat asli harimau sumatera.
“Sebenarnya ini ironi, kami harus lakukan upaya evakuasi harimau di rumah sendiri. Padahal kita harus selamatkan keduanya, kami berharap ini jadi pelajaran bersama,” kata Fifin.
Sebelumnya video seekor harimau sedang mengelilingi rumah warga viral di media sosial. Video itu ternyata terjadi di Bengkalis, Riau, tak jauh dari lokasi warga tewas diterkam beberapa waktu lalu.
Dari video berdurasi 2 menit 50 detik yang beredar, terlihat awalnya tiga ekor ayam di perkebunan sawit berlari sambil berkokok bersautan menuju rumah panggung warga.
Tidak lama kemudian seekor harimau tiba-tiba muncul mendekati rumah si perekam video. Perekam video langsung panik dan berteriak menyebut nama oppung yang bagi masyarakat Batak adalah julukan harimau.
Memakai bahasa Batak, perekam minta ampun kepada harimau yang semakin mendekati rumahnya. Dalam waktu bersamaan suara anjing menggonggong dan ayam berkokok terus bersahutan.
Beberapa saat setelah direkam dan lewat ke arah bawah rumah, harimau hilang dari tangkapan layar. Perekam pun menangis ketakutan dengan tetap menyebut oppung.
Tak hanya mendekati pemukiman, si raja hutan itu juga memangsa 4 ekor anjing di daerah Talang Mandau, Bengkalis. Akibat keresahan masyarakat, BKSDA terpaksa harus melakukan upaya evakuasi dengan memasang kandang jebak untuk menangkap harimau itu.***
Baca Artikel Asli