Senin, 25 November 2024

Pemprov Riau Dukung Usulan Gelar Pahlawan pada Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Gubernur Riau Syamsuar.

Pekanbaru (Riaunews.com) -Pemerintah Provinsi Riau mendukung usulan gelar Pahlawan Nasional pada Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah.

Hal ini disampaikan Gubernur Riau syamsuar dalam sambutannya saat membuka ‘Seminar Usulan Nama Pahlawan Nasional Sultan Siak Ke II Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah (Tengku Buwang Asmara)”, yang berlangsung Kamis (23/12/2021).

Menurutnya, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini memiliki misi yang penting bagi masyaakat Riau.

“Bukan hanya sekedar gelar semata, tetapi untuk memberikan dokumentasi utuh tentang jasa para pahlawan bagi generasi selanjutnya. Karena sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya,” ungkap Syamsuar.

Dilanjutkan mantan Bupati Siak ini, pihaknya juga telah sampaikan tentang ini kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Pahlawan Nasional, Muklis Paeni.

“Dan beliau (Muklis Paeni) menyampaikan kepada saya, siapkanlah segala dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan nanti tentunya beliau siap memperjuangkan Tengku Buwang Asmara menjadi Pahlawan Nasional,” ungkap H. Syamsuar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten Siak, Alfedri mengatakan berdasarkan penelusuran sejarah, bahwa Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah telah membaktikan sepanjang hidupnya untuk mempertahankan kejayaan dan marwah Kerajaan Siak dari penjajahan VOC yang terus berupaya menguasai Kerajaan Siak secara ekonomi maupun politik.

“Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah tidak hanya bertempur setelah menjadi Sultan Siak yang ke II tahun 1746-1760. Namun beliau telah memulai perjuangan sejak sebelum menjadi Sultan yang kala itu berjuang bersama ayahandanya Raja Kecik serta Raja Alam,” ungkap Alfedri.

Menurut Alfedri, puncak perjuangan Tengku Buwang Asmara adalah ketika melawan penjajahan kompeni sekaligus menjadi perang paling heroik dan tersohor sepanjang sejarah di Bumi Melayu 262 tahun yang lalu dikenal dengan Perang Buntung pada tanggal 6 November 1759.

“Melalui perlawanan nan sengit serta dengan menggunakan muslihat yang jitu, Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah berhasil meraih kemenangan sehingga belanda terpukul mundur berbalik arus kembali menuju Selat Malaka dan Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah berhasil menegakkan marwah Kerajaan Siak,” ungkapnya.

Oleh karena itu, tambah Alfedri, sebagai bentuk rasa syukur dan untuk mengenang sejarah Perang Buntung, sekaligus untuk menghargai segala jasa Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah yang telah menjaga marwah Negeri Istana dengan melawan penjajah belanda.

“Salah satunya melalui seminar usulan calon Pahlawan Nasional Sultan Siak Ke II Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah yang bergelar Tengku Buwang Asmara secara tatap muka dan virtual di Kabupaten Siak Tahun 2021 yang kita laksanakan saat ini,” pungkasnya.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *