Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Jokowi mengusulkan 33 nama calon duta besar untuk mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI.
Sebanyak dua dari 33 nama itu adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani yang diusulkan menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat serta Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman yang diusulkan menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan.
Baca Juga:
- Klarifikasi Bipang Jokowi, Fadjroel Rachman Malah Jadi Bulan-bulanan Warganet, Termasuk dari Denny Siregar
- Fadjroel Klaim Kepercayaan Pada Presiden Sangat Baik, Fadli Zon: Luar Biasa, Sebentar Lagi Capai 100 persen
- Sindir Fadjroel, Fadli Zon: Giliran Ada Penghargaan Ikut-ikutan Klaim, Giliran Salah Cuci Tangan
“Benar,” kata anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono lewat pesan singkat kala mengonfirmasi 33 nama calon duta besar yang diusulkan Jokowi lewat Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/06/2021 tertanggal 4 Juni 2021, Jumat (25/6/2021).
Dave pun menerangkan bahwa proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap 33 nama itu rencananya bakal digelar oleh komisinya pada 12 hingga 13 Juli mendatang.
“Rencana minggu kedua Juli. [Tanggal] 12 sampai 13 [Juli],” ujar Ketua DPP Partai Golkar itu.
Berikut adalah 33 usulan nama calon duta besar RI:
1. Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina
2. Bebeb AK Djundjunan Untuk Republik Yunani
3. Tatang BU Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis
4. Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia
5. Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik Vanuatu
6. Triyogo Jatmiko untuk Republik Persatuan Tanzania, merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda
7. Heru Subolo untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal
8. Okto Dorinus Manik untuk Republik Demokratik Timor-Leste
9. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan
10. Sunarko untuk Republik Sudan
11. Dewi Tobing untuk Sri Lanka merangkap Republik Maladewa
12. Lena Maryana Mukti untuk Kuwait
13. Ghafur Akbar Dharmaputra untuk Ukraina merangkap Republik Armenia, dan Georgia
14. Rudy Alfonso untuk Republik Portugal
15. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
16. Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain
17. Agus Widjojo untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau
18. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan
19. Fadjroel Rachman untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan
20. Daniel TS Simanjuntak untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO)
21. Mohamad Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
22. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC)
23. Muhammad Prakosa Untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT)
24. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea
25. Zuhairi Misrawi untuk Republik Tunisia
26. Anita Lidya Luhulima untuk Republik Polandia
27. Rosan Perkasa Roeslani untuk Amerika Serikat
28. Fientje Suebu untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue
29. Damos Dumoli Agusman untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-TestBan Treaty Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID) dan International Anti-Corruption Academy (IACA)
30. Suwartini Wirta untuk Republik Kroasia
31. Derry MI Amman untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)
32. Arrmanatha Nasir untuk Perserikatan Bangsa Bangsa dan organisasi-organisasi internasional lainnya
33. Febrian A Ruddyard Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa.***