Viral, Desain Masker Putra Riau Jailani Terpampang di Pesawat Garuda Indonesia

Pekanbaru (Riaunews.com) – Jailani (32) pemuda Desa Koto Baru, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, menoreh prestasi atas karyanya dalam kompetisi Fly Your Design Through The Sky yang ditaja Garuda Indonesia.

Perusahaan maskapai plat merah tersebut, mengajak para desiner komunikasi visual, untuk berkreasi dalam menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker, dengan membuat desain masker pesawat Garuda Indonesia.

Baca: Sindir Fadjroel, Dirut Garuda: Jubir sekarang kok jarang bicara

Desain yang ditentukan cukup unik, harus berdasar pada masker berpola yang ditempelkan di hidung pesawat disertai tulisan “Ayo Pakai Masker” di kiri dan kanan badan pesawat. Desain masker ini dibuat untuk dipampang di hidung pesawat Boeing 737-800NG dengan template dan palet warna yang diberikan Garuda Indonesia.

Kepada Media Center Riau Jailani mengatakan, ia tidak menyangka, karyanya menjadi viral di media sosial, bahkan mendapat apresiasi dari Gubernur Riau H Syamsuar, dan dari masyarakat Riau.

Dalam karya desainya, Jailani memilih konsep pariwisata yang meliputi kekayaan alam, seni, ataupun budaya yang saat ini terkena dampak pandemi.

“Pandemi yang berdampak pada pariwisata dan kekayaan-kekayaan indonesia, saya rasa sesuai untuk diangkat ke desain masker yang kita gunakan untuk melawan pandemi tersebut,” kata Jailani, Jumat (6/11/2010).

“Saya mencoba angkat menjadi desain ilustrasi kolase dalam bentuk masker livery pesawat, dengan maksud walau saat ini kita terbatas untuk menikmati kekayaan-kekayaan tersebut, kita tetap harus ingat bahwa mereka adalah kebanggan negeri,” katanya lagi.

Jailani menjelaskan, dalam karyanya, ia memilih format format landscape. Karena dari pihak garuda menyediakan blueprint pesawatnya untuk disesuaikan.

“Proses produksinya dikerjakan dalam satu hari. Namun, menurutnya lumayan menguras ide, tenaga dan waktu saja, serta deadline yang lumayan mendesak dan banyak objek dan ilustrasinya yang detail,” Jailani menjelaskan.

Baca: Utang Garuda 500 juta dolar jatuh tempo buat pusing Kemenkau cari dana talangan

Alasan Jailani mengikuti kompetisi itu karena ia tertarik ke mediumnya. Selama ini ia hanya membuat karya sebatas di komputer/digital, atau di kertas.

“Sepertinya keren banget kalau desain saya bisa dijadiin livery pesawat, makanya kemaren pengen ikut lombanya,” ucap Jailani yang juga Alumni Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Jurusan Desain Komunikasi Visual, angkatan 2008 lalu.

Rasa senang dan bangga larut, ketika pemuda dari kuansing tersebut mendengar kabar bahwa Garuda Indonesia memilih karyanya. Ia pun diundang pada acara pembukaan kampanye kegiatan tersebut.

“Sekitar sebulan yang lalu, dari pihak Garuda hubungi saya dahulu, sebelum diumumkan (karena harus dicat dulu liverynya sebelum diumumkan). Senang tentunya, waktu itu juga diundang ke acara opening campaignnya. Keluarga saya juga sangat senang mendengar kabarnya, teman-teman juga banyak yang ngasih selamat,” ujar Jailani yang kini berprofesi sebagai Art director di salah satu advertising agency di Jakarta.

Selama 12 tahun, sejak kuliah hingga saat ini Jailani menjadi perantau di Ibu Kota Jakarta. Karya-karya desain komunikasi visual yang ia buat yakni, branding, logo, poster, publishing design, ilustrasi, digital, dan lainnya, sesuai projek yang ia terima.

Menurutnya menjadi pekerja seni di bidang desain komunikasi visual lebih ke passionya. Karena sejak sedari kecil Jailani sudah menyukai hal-hal terkait seni dan desain.

“Jadi emang coba kejar di bidang itu. Pengalamannya lumayan banyak manis pahitnya. seperti stereotype pekerja kreatif yang selalu overworked sering lembur dan begadang, cuma dibawa enjoy aja karena emang passionnya di bidang ini,” pungkas Jailani. ***