Minggu, 5 Mei 2024

Respon Food Estate Prabowo Dikritik Anies, Mentan Amran: Pertanian Bukan untuk Diperdebatkan

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merespon kritik Anies Baswedan atas kegagalan proyek Food Estate Prabowo Subianto di Kalimantan.

Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merespons kritik calon presiden Anies Baswedan yang menyebut megaproyek food estate Menteri Pertahanan Subianto gagal. Food estate yang digarap Kementerian Pertahanan dan orang-orang dekat Prabowo di Kalimantan Tengah gagal dan menyisakan hutan yang sudah gundul.

“Sampaikan salam hormat kepada siapapun yang memperdebatkan, pertanian bukan untuk diperdebatkan tapi dikerjakan,” ucapnya saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin (8/1/2024), sebagaimana dilanasir Tempo.co.

Amran tak menampik proyek lumbung pangan singkong yang digagas Prabowo belum berhasil. Kendati demikian, menurut dia, jagung yang ditanam di lahan yang sama berhasil tumbuh. Dia mengklaim jagung yang umurnya baru dua bulan justru tumbuh subur.

“Nah tanaman singkong yang sementara kami tanami (dengan jagung) ini luasnya cuma 600 hektare. Tapi food estate yang kami rawat ada 7,4 juta heltare. Artinya hanya 0,08 persen,” kata dia.

Sebelumnya, Anies menyinggung soal food estate dalam Debat Capres 2024 pada Ahad (7/1/2024) malam di Istora Senayan, Jakarta.

Menurut Anies, ada praktik-praktik yang melanggar etika dalam proyek food estate yang digarap oleh Kementerian Pertahanan di Kalimantan Tengah. Salah satu pelanggaran etik itu adalah dengan keterlibatan ‘orang dalam’ Prabowo, Menteri Pertahanan, dalam proyek tersebut.

Penggarapan food estate tersebut dilakukan dengan dengan membabat hutan hingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan banjir di pemukiman warga.

Dikutip dari laporan Majalah Tempo pada 9 Oktober 2021 bertajuk “Ugal-Ugalan Lumbung Pangan”, proyek tersebut digarap oleh PT Agro Industri Nasional (Agrinas), perusahaan di bawah naungan Yayasan pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP), yang juga membawahi PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). Baik Agrinas, PT TMI, dan YPPSDP banyak diisi oleh kader Partai Gerindra, partai yang didirikan Prabowo.

Proyek food estate dengan komoditas singkong itu tidak bisa tumbuh. Namun kayu hutannya sudah habis ditebang. Meski hanya berupa perkebunan singkong tapi kebun di tengah hutan tersebut dijaga tentara bersenjata selama 24 jam. Penduduk, termasuk warga sekitar hutan dan wartawan dilarang masuk.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *