London (Riaunews.com) – Magis Jose Mourinho kembali bersama Tottenham Hotspur di Liga Inggris musim 2020/2021. Pelatih asal Portugal itu berpotensi besar jadi pengganggu Liverpool dalam berburu gelar.
Tottenham nangkring di posisi kedua klasemen hingga pekan kedelapan. Posisi Tottenham lebih baik dari juara bertahan Liverpool yang kalah selisih gol di posisi ketiga klasemen.
Posisi Tottenham bahkan lebih baik ketimbang Manchester City dan Chelsea yang masuk bursa juara. Chelsea menempati posisi keenam, sementara The Citizens terseok-seok di posisi ke-10 klasemen.
Baca: Tottenham Hotspur Rebut Puncak Klasemen Usai Menang Tipis 1-0 Atas West Brom
Tottenham menempati posisi kedua berkat start bagus di awal musim ini. Tim London Utara meraih lima kemenangan, dua imbang, dan satu kali kalah.
Dari delapan laga yang sudah dilalui, kemenangan mengesankan juga sempat diukir Tottenham saat bermain di Old Trafford. Harry Kane dkk menghancurkan Manchester United 6-1, 4 Oktober lalu.
Sukses Tottenham di awal musim ini tidak lepas dari peran Mourinho. Pria yang akrab dengan julukan The Special One itu berhasil membuat anak asuh jadi mesin pencetak kemenangan.
Melansir CNN Indonesia, Mourinho bukan hanya bisa membentuk sebuah unit yang tangguh di timnya. Namun, ia juga berhasil membuat Kane dan Son Heung-min jadi duet berbahaya di Liga Inggris.
Kane dan Son sudah menyumbang 15 gol dari 19 gol yang dijaringkan Tottenham. Kane menyumbangkan tujuh gol dan Son mengoleksi 8 gol.
Geliat Tottenham pada awal musim ini jadi bukti Mourinho belum habis. Berkat pembelian pemain-pemain yang tepat seperti Matt Doherty, Sergio Reguilon, hingga Pierre-Emile Hojbjerg, Mourinho memberi sinyal ia telah kembali.
Baca: Manchester City Kontra Liverpool Berakhir Imbang
Sebutan The Special One untuk Mourinho memang perlahan memudar. Hal ini lantaran ketidakmampuan Mourinho memberikan gelar liga saat dipercaya menukangi Manchester United atau Tottenham pada musim pertamanya.
Di MU, Mourinho hanya sanggup memberikan gelar Liga Europa musim 2016/2017. MU hanya finis keenam di musim pertama Mourinho dan di musim berikutnya finis di posisi kedua tetapi terpaut 19 poin dari Man City yang keluar sebagai juara.
Di pertengahan musim 2018/2019, Mourinho dipecat MU setelah The Red Devils hanya memenangi tujuh pertandingan dari 17 pertandingan Liga Inggris.
Magis Mourinho disebut-sebut sudah habis. Padahal, sebelum periode negatif itu, Mou berada dalam deretan pelatih elite Eropa.
Tim-tim yang dilatihnya selalu meraih gelar liga domestik. Mulai dari FC Porto, Chelsea, Inter Milan, hingga Real Madrid. Bahkan, ia juga mempersembahkan gelar Liga Champions saat menukangi Porto dan Inter Milan.
Sentuhan emasnya membuat Mourinho seolah ‘bebas’ berbicara apa saja. Seringkali pula pelatih berusia 57 itu melontarkan pernyataan kontroversial yang bikin panas kuping pelatih tim lain.
Dengan situasi sekarang, Mourinho dan Tottenham layak dikedepankan sebagai pesaing utama Liverpool. Maklum, Man City, Chelsea, Arsenal, apalagi MU masih angin-anginan dan sulit tampil konsisten.
Keempat tim itu justru kalah stabil dari Leicester City asuhan Brendan Rodgers yang memuncaki klasemen sementara. Dengan kata lain, pacuan juara meski terlalu dini sepertinya berpotensi mengarah ke Tottenham vs Liverpool.
Tottenham memiliki keuntungan karena diasuh Mourinho. Selain dibekali tim yang solid, Mourinho sudah kenyang pengalaman berada dalam situasi ini.
Pelatih kelahiran Setubal itu tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat timnya tetap berada di jalur yang benar seperti sekarang. Kombinasi maut Tottenham dan Mourinho ini tak boleh dipandang remeh Liverpool.
Mourinho dengan pengalamannya pasti sudah tahu cara menyiasati jadwal padat hingga fase-fase krusial di Liga Inggris. Jam terbang tinggi Mourinho jadi nilai plus buat memotivasi pemain-pemain Tottenham yang tidak terbiasa berada di situasi genting dalam perburuan gelar.
Baca: Tottenham Kalahkan Burnley Lewat Sundulan Son
Dari segi kedalaman tim, Tottenham juga tidak kalah dari Liverpool. Rival sekota Arsenal itu punya pemain-pemain seperti Lucas Moura, Giovani Lo Celso, hingga Gareth Bale yang bisa memberikan perbedaan dari bangku cadangan.
Tottenham dengan skuad mereka bisa mengimbangi Liverpool yang terbukti terus tancap gas di awal musim ini. Kedatangan Thiago Alcantara dan Diogo Jota membuat The Reds lebih tangguh dan siap bersaing hingga akhir musim untuk meraih gelar ke-20.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.