Jakarta (Riaunews.com) – Setelah membocorkan dokumen Presiden RI, hacker Bjorka lagi-lagi berulah, kali ini ia membobol data pribadi salah satu petinggi negara, yakni data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Seperti pantauan tvOnenews.com di akun Twitter @darktracer_int, Bjorka tampak mengunggah data pribadi milik Menkominfo Johnny G Plate.
“Aktor jahat “Bjorka” membocorkan informasi identitas pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia dan mengejeknya,” tulis akun @darktracer_int.
Baca Juga: Hacker Bjorka Ejek Pihak Istana yang Akan Menangkap karena Dianggap Langgar UU ITE
Dalam unggahannya tersebut, Bjorka tampak menulis ucapan selamat ulang tahun kepada Johnny G Plate, disertai data pribadinya, mulai dari nomor ponsel, nomor NIK, kartu keluarga hingga nama-nama anggota keluarganya.
“happy birthday” tulis Bjorka di unggahannya.
Tak lama setelah membocorkan data pribadi Johnny G Plate, Bjorka membuat cuitan terkait alasan dirinya membocorkan data pribadi Menkominfo tersebut.
“Ini adalah era baru untuk menunjukkan secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar. Pemimpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh,” cuitan @bjorkanism.
Selain menyebut Johnny G Plate bodoh, Bjorka juga menyebuat jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika tak pantas diberikan kepada politisi dan anggota militer.
Selanjutnya Bjorka juga menyebut bagaimana dirinya dengan mudah meretas perlindungan data yang buruk di Indonesia. Menurutnya ia meretas untuk temannya seorang WNI yang berdomisili di Warsawa (Ibu Kota Polandia).
“Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah. Saya punya teman orang Indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya,” tambah Bjorka.
Lebih lanjut Bjorka meminta agar tidak melacak sosok WNI yang disebutnya berdomisili di Warsawa tersebut melalui Kemenlu.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Diduga Kena Doxing Hacker Bjorka Saat Ultah
“Ya jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri. karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui oleh Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965. Meskipun dia adalah orang tua yang sangat pintar,” ungkapnya.
Terakhir Bjorka meminta kepada Twitter untuk tak menonaktifkan akun pribadinya, karena menurutnya, tindakannya tersebut tak melanggar aturan apapun.
“to @Twitter, Saya telah bertindak dengan baik dan tidak melanggar aturan apa pun. Namun jika nanti kamu tetap menonaktifkan akun saya karena permintaan dari pemerintah Indonesia, kamu harus malu,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hacker Bjorka kembali membuat heboh dengan membocorkan dokumen rahasia negara, Jumat (9/9/2022).
Tak tanggung-tanggung kali ini Bjorka membocorkan dokumen rahasia Presiden RI. Sebelumnya hacker Bjorka membocorkan 105 juta data pemilih pemilu Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI yang diperjualbelikan di forum online. Dalam situs breached, Bjorka mencantumkan logo Presiden Republik Indonesia.
Ia menyebut membocorkan dokumen rahasia Presiden RI berupa transaksi surat tahun 2019-2021. Selain itu Bjorka juga membocorkan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
Data tersebut dibocorkan hacker Bjorka pada Jumat (6/9/2022). Dokumen berisi transaksi surat menyurat itu berukuran 189 MB jika di-compressed menjadi 40 MB. Adapun beberapa surat yang dibocorkan di antaranya surat dari Badan Intelijen Negara (BIN) kepada presiden berlabel rahasia.
Baca Juga: Hacker Bjorka Bocorkan Dokumen Rahasia Jokowi, Ini Sampelnya
Selain itu ada surat Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara Kepala Biro Sumber Daya Manusia. “Badan Intelijen Negara (BIN), RI1, surat rahasia kepada presiden dalam amplop tertutup, 4253, 2019-08-05,” tulis Bjorka dalam laman breached.to.***